Soroti Rencana Mahasiswa? Demo Besar-Besaran di Istana, Begini Kata Adian Napitupulu

Laporan: Ari Harahap
Jumat, 08 April 2022 | 21:05 WIB
Adian Napitupulu/Net
Adian Napitupulu/Net

SinPo.id - Sekjen Persatuan Nasional Aktivis 98 (PENA 98) Adian Napitupulu menyoroti rencana sebagian mahasiswa yang dikabarkan akan menggelar demo besar-besaran ke Istana Negara pada 11 April 2022 mendatang. 

Adian merasa heran dengan adanya rencana sebagian Mahasiswa tersebut. Pasalnya, isu besar yang ramai diperbincangkan itu menyoal perpanjangan masa jabatan Presiden Joko Widodo (Jokowi). 

Padahal, wacana perpanjangan masa jabatan tersebut justru bukan berasal dari keinginan Jokowi sendiri. Melainkan, pernyataan beberapa Menteri dan Ketua Umum Partai Politik. 

"Yang bicara perpanjangan masa jabatan Presiden bukanlah Jokowi tapi ada tiga Menteri, lalu kenapa yang didemo Jokowi bukan para Menteri itu? Ada tiga Ketua Partai yang bicara perpanjangan masa jabatan Presiden, tapi sekali lagi kenapa yang didemo Jokowi bukan tiga partai itu?" ujar Adian dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (8/4). 

"Yang bicara Presiden 3 Periode itu salah satu lembaga Survey dan salah satu kader Partai, tapi kenapa yang di demo Jokowi bukan lembaga Survey atau Kantor partai?" lanjutnya. 

Lagipula, Politkus PDIP itu mengatakan, yang memiliki kewenangan untuk merealisasikan perpanjangan masa jabatan Presiden atau pun merubah dari 2 periode menjadi 3 periode, kewenangannya ada di Parlemen, Senayan, bukan di Istana Negara.

"Tapi kenapa yang didemo justru Istana bukan Senayan?" tanya Adian. 

Lebih lanjut, menurutnya, yang mengatakan tidak berminat 3 periode adalah Jokowi. Yang mengatakan bahwa mereka yang menginginkan 3 Periode adalah orang yang cari muka ke Jokowi. 

Sebab, Jokowi sudah berkali-kali menegaskan hal ini. Ia akan tunduk pada konstitusi. 

Bahkan yang terbaru, Jokowi memerintahkan kepada para menterinya agar tidak lagi bicara tentang penundaan Pemilu 2024 dan perpanjangan masa jabatan Presiden Jokowi. 

"Tapi aneh kenapa yang didemo justru Jokowi? Membingungkan ya?" tegasnya.

Menurut pentolan Aktivis 98 itu, pertanyaan kenapa yang didemo adalah Jokowi maka sudah pasti akan masuk pada ruang perdebatan dengan argumentasi yang tidak jauh dari asumsi terhadap perasaan Jokowi. Terhadap dugaan bahwa semua pernyataan para Menteri dan Ketua Umum Partai tersebut berasal dari keinginan Jokowi. 

"Para insan Terpelajar dan Intelektual itu kemudian tidak lagi mengkaji apa yang di katakan tapi menganalisa perasaan, mendiskusikan keinginan dalam hati Jokowi bukan pernyataan yang disampaikan," jelasnya. 

Adian menuturkan, wacana perpanjangan maupun tiga periode tersebut membuat banyak orang menjadi gelisah lalu sibuk menganalisa perasaan dan keinginan Jokowi. Karena menganalisa rasa tidak punya alat ukur, maka sebagian Mahasiswa konon berencana demo besar besaran ke Istana tanggal 11 April 2024 nanti. 

"Nah kalau situasi sudah seperti ini kemana para Menteri dan Ketua Partai yang melemparkan wacana itu? Kenapa semua tiba tiba menjadi diam dan seolah membiarkan semua dampak dari ide dan wacana yang mereka lemparkan di tanggung akibatnya sendirian oleh Jokowi. Tidak ada satupun dari pemilik wacana yang berteriak lantang pasang badan berkata "Demo kami, jangan Jokowi.... demo ke tempat saya, jangan ke Istana!" tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI