Remaja Di Mamuju Diduga Dicabuli Oknum Kades Melahirkan, Keluarga Lapor Polisi

Laporan: Samsudin
Kamis, 07 April 2022 | 19:30 WIB
Oknum kades di Mamuju dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan anak dibawah umur/ilustrasi
Oknum kades di Mamuju dilaporkan ke polisi atas dugaan pencabulan anak dibawah umur/ilustrasi

SinPo.id - Seorang kepala desa di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), berinisial MM dilaporkan ke polisi atas dugaan pemerkosaan terhadap seorang anak berusia 17 tahun hingga hamil 7 bulan.

MM dilaporkan ke polisi oleh tokoh adat desa setempat yang juga pihak keluarga korban. Kekinian, remaja tersebut melahirkan anak perempuan secara prematur.  

"Yang kami laporkan itu sesuai hasil proses kami hasil pengakuan si korban ini yang dugaan dilakukan MM, korbannya Y,” kata tokoh adat Desa Batu Mekkada, Obet K, saat melapor di Satreskrim Polresta Mamuju, Selasa (8/3) sore.

Sementara itu, salah seorang keluarga korban berinisial L menyebutkan Y melahirkan secara prematur di rumahnya. Menurut L, proses persalinan Y berjalan lancar.

"Y melahirkan dalam kondisi sehat," kata dia, Kamis (7/4).

L menambahkan bayi yang dilahirkan Y disebutkan mirip oknum kepala Desa Batu Mekkada.

"Bayi yang dilahirkan remaja ini, mirip sama pak Kades," ujarnya.

Proses hukum

Sementara itu, Kasat Reskrim Polresta Mamuju, AKP Rigan Hadi Nagara, mengatakan pihaknya akan mengambil sampel DNA bayi tersebut. Nantinya sampel DNA bayi yang dilahirkan Y akan dicocokkan dengan sampel DNA Oknum Kades Batu Mekkada.

"Sampel DNA ibunya dan orang yang dilaporkan, sudah kami ambil. Satu atau dua minggu ke depan, kami akan mengambil sampel DNA bayi tersebut," ujar dia.

"Nanti akan diketahui, apakah betul, bapak dari bayi ini adalah pak Kades atau bukan, setelah DNA dicocokkan," pungkasnya.

Terpisah, Kuasa hukum Kades Batu Mekkada, Akriadi, membenarkan kliennya dipanggil untuk menjalani pemeriksaan tes DNA pada Minggu (13/3).

"Untuk hasil dari tes DNA sesuai dengan penjelasan dari Tim Forensik, hasilnya keluar sekitar 14 hari ke depan," kata Akriadi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI