Komisi VIII DPR RI: STPB Tidak Terlalu Bermanfaat

Laporan:
Kamis, 14 September 2017 | 16:39 WIB
Choirul Muna selaku Anggota Komisi VIII DPR RI - Foto: Istimewa
Choirul Muna selaku Anggota Komisi VIII DPR RI - Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Choirul Muna yang merupakan Anggota Komisi VIII DPR RI, menyampaikan pandangannya terkait dengan rencana pembentukan Sekolah Tinggi Penanggulangan Bencana (STPB) yang dirasa kurang memberikan manfaat. Hal ini disampaikannya saat Rapat Kerja bersama BNPB, di Ruang Komisi VIII DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu(13/9).

"Akan ada Sekolah Tinggi Penanggulangan Bencana, mohon untuk dipikirkan kembali karena saya mereview STKS (Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial) yang ada di Bandung dan itu tidak ada maanfaatnya," tegasnya saat rapat berlangsung.

Pada hal ini perlu dipikirkan kembali tentang follow up nya akan dibawa kearah mana dan belum jelas. Jika seperti STAN (Sekolah Tinggi Akuntansi Negara), mereka memberikan arah kedepannya seperti apa untuk para siswanya. Para siswa dari STAN bisa langsung masuk di perbankan serta mendapat ikatan dinas, ini sangat jelas.

Apabila sekolah itu memang efektif dan kemudian output disana betul-betul ada yang menyalurkan, barulah STPB dapat dikatan baik untuk para sarjanannya. Namun, hal ini perlu menjadi catatan dan konsekuensi pada BNPB untuk menerima, bahwa murid dari lulusan STPB akan diterima oleh BNPB.

"Tetapi STKS ini kedepannya mau kemana? kalau seperti IPDN jelas bisa langsung ke Pemerintahan. Sekarang, ini STPB jika lulus jadi sarjana akan mau dikemanakan? dan ini perlu di review kembali," papar Politisi Nasdem ini

Hal ini menjadi pertanyaan bagi kita semua, mungkinkah semua lulusan dari STPB akan diterima semua di BNPB? Dan lama kelamaan pasti akan membengkak serta mahasiswanya akan bertambah banyak.

Jika tidak banyak memberikan manfaat, lebih baik mengadakan suatu Diklat dan betul-betul harus terencana dengan program-program yang bagus. Namun, bukan berarti hanya satu atau dua hari saja, tapi setidaknya bisa dilakukan dua bulan ataupun tiga bulan lamanya, yang memang betul hal ini dijadikan ajang untuk belajar pada BNPB.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI