Investor Jepang Mundur Biayai IKN Nusantara? Rahmat Gobel: Gak Benar

Laporan: Samsudin
Senin, 04 April 2022 | 10:48 WIB
Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel/net
Wakil Ketua DPR RI, Rahmat Gobel/net

SinPo.id - Kabar mundurnya investor Jepang dari pembiayaan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara ramai dibahas belakangan ini. Namun Wakil Ketua DPR RI Bidang Koordinator Bidang Industri dan Keuangan (Korinbang) Rachmat Gobel memastikan Jepang tidak mundur.

Hal itu disampaikan Gobel saat bertemu langsung dengan para petinggi Jepang, belum lama ini, guna mengonfirmasi kebenaran berita yang beredar di Indonesia.

Dalam kesempatan ini, Gobel didampingi Duta Besar Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. Ia bertemu dengan petinggi dari JICA dan JBIC, dua lembaga yang sangat penting dalam urusan investasi dan bisnis.

Ia juga bertemu dengan Mori, senior advisor perdana menteri Jepang yang membidangi infrastruktur. Gobel memastikan, Jepang ingin terus berkontribusi bagi kemajuan Indonesia.

"Jadi rumor Jepang mundur dari IKN itu tidak benar,” kata Gobel dalam keterangan tertulisnya, kemarin.

Dalam kunjungan ini, Gobel membahas 65 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Jepang. Antara lain investasi-investasi strategis Jepang di Indonesia seperti proyek MRT di Jakarta maupun rencana pembangunan IKN.

Termasuk rencana KTT G-20 di Indonesia yang akan berlangsung di Bali pada pertengahan November 2022 ini.

"Banyak hal yang dibahas. Namun satu hal yang perlu diingat, investasi asing adalah untuk memperkuat ekonomi nasional," ungkapnya.

 Gobel menerangkan, IKN nanti akan menjadi smart city sehingga sangat tepat bila Jepang bisa terlibat dalam pemindahan ibu kota. Di sisi lain, investasi Jepang di Indonesia tak pernah menimbulkan gesekan sosial karena Jepang tak membawa tenaga kerja massif, kecuali tenaga ahli.

Jepang juga tak punya beban ketenagakerjaan sehingga tak perlu menjadi bagian dari perjanjian di setiap investasinya di negara lain.

 "Investasi Jepang juga membawa kemajuan di bidang teknologi bagi Indonesia serta dalam membangun sumberdaya manusia Indonesia. Sudah puluhan tahun tak menimbulkan masalah berarti," demikian Gobel.sinpo

Komentar: