Pengungsi Erupsi Semeru Dalam Waktu Dekat Pindah Ke Hunian Relokasi

Laporan: Azhar Ferdian
Jumat, 01 April 2022 | 06:03 WIB
Erupsi Gunung Semeru/Net
Erupsi Gunung Semeru/Net

SinPo.id - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto menargetkan dalam satu atau dua minggu ke depan pengungsi erupsi Semeru bisa menempati hunian relokasi. 

Hal ini disampaikannya saat memantau pembangunan hunian tetap (huntap) dan hunian sementara (huntara) bagi para di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Dalam tinjauan tersebut, pemerintah daerah setempat memproyeksikan sebanyak 300 hingga 478 unit hunian dapat rampung dalam tahap awal. 

Suharyanto pun mengharapkan bahwa hunian yang rampung dalam fase awal ini juga dilengkapi dengan infrastruktur dan fasilitas, seperti air, dan listrik.

"Harapannya sebagian masyarakat dapat dipindahkan di sini (relokasi) target kita paling tidak satu atau dua minggu ini 300-478 keluarga atau mereka yang masih berada di pengungsian," ujar Suharyanto dalam keterangan tertulis, Kamis (31/3). 

Adapun, perkembangan pembangunan hunian hingga hari ini telah dilengkapi dengan fasilitas listrik dan akan menunggu data pelanggan. PLN sendiri membutuhkan waktu sekira satu minggu untuk instalasi akhir pada sejumlah target. Untuk ketersediaan air, dirinya memastikan bahwa sejumlah titik juga sudah dapat diakses. Nantinya pemenuhan target unit huntap dan huntara akan difokuskan pada blok Kamar Kajang. 

Suharyanto menegaskan bahwa percepatan huntap dan huntara tahap pertama ini menindaklanjuti kunjungan Wakil Presiden beberapa waktu lalu. Saat itu, pesan yang diharapkan yaitu masyarakat yang masih berada di pengungsian sudah menempati huntap dan huntara sebelum Lebaran. 

Merespons hal tersebut, pemerintah daerah yang didukung BNPB dan kementerian terkait memiliki waktu tiga hingga empat minggu. Selain itu, Suharyanto juga menyampaikan bahwa Presiden Jokowi selalu memantau perkembangan pembangunannya. 

"Bapak Presiden juga selalu memonitor pelaksanaan pembangunan huntara dan huntap ini," ucap dia. 

Untuk diketahui, progres pembangunan sampai dengan 30 Maret 2022 sebanyak 1.656 unit huntap dan huntara dalam proses dibangun di 8 cluster dusun dan 115 blok hunian dengan progress fisik sebesar 48,45 persen. Dari total hunian, sebanyak 1.427 unit Risha di antaranya telah 100% terpasang. 

Huntap dan huntara pada lahan seluas 81 hektar ini berlokasi di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang. Huntara yang akan dibangun berukuran 4,8x6 m, sedangkan untuk huntap berukuran 6x6 m. 

Hunian tersebut dibangun pada tanah seluas 10x14 meter untuk setiap kepala keluarga. Pemerintah Kabupaten Lumajang memperpanjang masa transisi darurat ke pemulihan bencana selama 90 hari, terhitung 25 Maret hingga 22 Juni 2022.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI