Target 1 Juta Produk Masuk E-katalog! Menkominfo: Kita Siapkan Aplikasi, Bandwith Dan Pusat Data

Laporan: Samsudin
Sabtu, 26 Maret 2022 | 13:33 WIB
Menkominfo Johnny G Plate (dua dari kanan)/ist
Menkominfo Johnny G Plate (dua dari kanan)/ist

SinPo.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) berkomitmen mendukung kelancaran pelelangan melalui e-katalog Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).

Menurut Menkominfo Johnny G Plate, dukungan tersebut salah satunya berupa penyiapan aplikasi, bandwidth dan pusat data. Sesuai arahan Presiden Jokowi, UMKM dan Ultra Mikro (UMi) harus dibantu agar bisa terdaftar dalam e-katalog LKPP.

“Setidaknya, di akhir tahun ini minimum sudah tersedia 1 juta produk dalam daftar e-katalog kita yang saat ini hampir 200.000,” ungkap Johnny, di Badung, Bali, kemarin.

Politisi NasDem itu menegaskan, ekosistem digital perlu digunakan secara maksimal dalam keberpihakan untuk produk-produk dalam negeri. Dibandingkan dengan negara lain, Menteri Johnny menyatakan hal itu bukan tidak mungkin untuk negara sebesar Indonesia.

“Baik itu teknologi informasi, pusat data maupun hilir dari teknologi informasi. Seperti digital payment, maka tadi juga disampaikan untuk memakai dan memanfaatkan QR Indonesian Standar yang diterbitkan Bank Indonesia sebagai alat dan mekanisme pembayaran digital untuk mempermudah transaksi belanja,” jelasnya.

"Sesuai tugas dan fungsi, Kementerian Kominfo akan memberikan dukungan kepada LKPP melalui infrastruktur hulu dan hilir dari teknologi informasi," tandasnya.

Alokasi Belanja Produk Dalam Negeri

Pemerintah, menurut Menkominfo mengambil kebijakan langsung untuk meningkatkan keberpihakan kepada pelaku industri dalam negeri. Johnny menyatakan kebijakan itu didukung alokasi belanja Pemerintah Pusat sebesar Rp526 Triliun dan alokasi belanja pemerintah daerah sebesar Rp535 Triliun, dan alokasi belanja Badan Usaha Milik Negara sebesar Rp420 Triliun.

Setidaknya tersedia Rp1.481 Triliun yang dapat dibelanjakan untuk produk-produk dalam negeri dalam rangka aksi afirmasi bangga buatan Indonesia.

Dan komitmen sebesar Rp400 Triliun, minimum sudah harus dapat ditetapkan paling lambat 31 Mei 2022 agar dapat dipastikan belanja itu terealisasikan Tahun Anggaran 2022.

“Dan untuk itu sektor komunikasi dan informatika telah memberikan afirmasinya melalui business match making, yang sampai dengan kemarin sudah tercatat Rp214 Triliun, komitmen kementerian dan lembaga serta daerah untuk membelanjakannya,” tegasnya.sinpo

Komentar: