Boleh Mudik Lebaran! Komisi IX DPR Minta Masyarakat Tetap Waspada, Jangan Lengah
SinPo.id - Kebijakan pemerintah mengizinkan masyarakat untuk mudik Ramadhan dan Idul Fitri 2022, disambut baik Anggota Komisi IX DPR RI Fraksi PDIP Rahmad Handoyo. Meskipun, ia tetap memberikan sejumlah catatan kritis.
"Kebijakan ini jangan disambut secara berlebihan, masyarakat jangan bereforia. Apalagi kalau menganggap pandemi sudah berakhir, itu salah besar,” kata Rahmad kepada wartawan di Jakarta, Jumat (25/3).
Politkus PDIP ini menuturkan, pandemi Covid-19 masih jauh dari usai. Oleh karena itu, asas kehati-hatian tetap harus dikedepankan.
“Bukan kata saya pandemi belum selesai, tapi kata WHO. Lembaga kesehatan dunia ini masih terus mewanti-wanti bahwa pandemi mash jauh dari selesai. Karena itu, asas kehati-hatian harus selalu dikedepankan,” tuturnya.
Sebab, kata Rahmad, Indonesia juga harus berkaca dari kasus Covid-19 yang terjadi di beberapa negara di Eropa. Dikatakan, sejumlah negara di Eropa yang tren kasus positif Covid-19 sudah melandai, kembali meledak.
“Mungkin karena adanya tekanan publik, tekanan politik dan sosial budaya, banyak negara di Eropa yang melonggarkan aturan dan sangat terbuka. Bahkan ada yang tidak mewajibkan pemakaian masker di ruang publik, justru lihat lah sekarang, di sana terjadi ledakan. Ada yang kasus positif perhari hingga 200 ribu. Dan rumah sakit penuh kembali,” katanya.
Dixontohkannya lagi, Korea Selatan. Rahmad menyatakan di negara ginseng itu, kasus Covid-19 telah menembus 10 juta kasus atau hampir 20 persen dari jumlah populasi negara tersebut. Angka tersebut membuat Korea Selatan menjadi negara dengan kasus positif Covid-19 tertinggi di dunia.
“Saya kira kasus di Eropa juga di Korea Selatan harus jadi perhatian kita bersama. Kita tentu tidak mau setelah melandai seperti saat ini kemudian meledak lagi. Karena itu kita harus berhati-hati,” ujarnya.
Rahmad menambahkan, agar tidak keblablasan, pada momentum lebaran ini seluruh warga tanpa kecuali harus benar-benar bertanggung jawab. Bertanggung jawab akan keselamatan dirinya, lingkungannya dan warga di tempat mudik.
“Kita harapkan agar saat melakukan perjalanan udik, masyarakat tetap menggunakan protokol kesehatan. Ini tidak boleh ditawar-tawar," ucapnya.
Dalam persiapan menyambut momentum mudik, Rahmad mengimbau kepada masyarakat agar segera mengikuti prgram vaksinasi.
“Yang belum divaksin segeralah vaksn. Ayo, ikuti petunjuk pemerintah. Kalau memang harus boster, ya silahkan boster. Mulai dari sekarang carilah vasilitas boster,” kata Rahmad.
Menurut dia, untuk mengendalikan Covid-19, dibutuhkan kerja sama semua pihak, termasuk masyarakat yang akan dikunjungi. Dikatakan, jelang musim mudik, warga harus kembali menggiatkan program kampung tangguh, menyiagakan satgas RT RW untuk saling mengingatkan agar tidak bereforia dan mewanti-wanti saudaranya untuk boster.
“Kalau ada saudara atau kerabat yang belum vaksin lengkap, warga hendaknya meminta agar yang bersangkutan tidak mudik. Ketegasan seperti ini perlu dibutuhkan. Tujuannya, ya untuk saling menjaga,” tandasnya.

