Mahal Dan Langka, Pandawa Nusantara Ajak Masyarakat Produksi Minyak Goreng Sendiri
SinPo.id - Hingga kini minyak goreng curah di pasaran masih langka usai pemerintah menetapkan harga eceran tertinggi (HET). Diduga ada mafia yang bermain sehingga keberadaan minyak goreng di pasaran semakin langka.
Ketua DPP Persatuan Aktivis dan Warga (Pandawa) Nusantara, Hendi Saryanto meminta masyarakat tak perlu gentar hadapi mafia minyak goreng. Menurutnya, masyarakat harus memiliki cara kreatif agar mafia minyak goreng tak berkutik.
"Kondisi saat ini untuk mengatasi mafia itu kita harus bangun kemandirian produktivitas masyarakat. Sebelum kepala sawit datang, nenek moyang kita sudah bikin minyak kelapa," ujar Hendi dalam diskusi yang digelar Jakarta Journalist Center (JJC) dengan tajuk 'Kupas Tuntas Amannya Minyak Goreng untuk Rakyat', Kamis (24/3).
Menurut Hendi, masyarakat tak perlu khawatir dengan adanya mafia minyak goreng. Apalagi jika masyarakat mau memproduksi minyak kelapa sendiri, yang mana lebih sehat dibanding minyak sawit.
"Bagaimana mungkin di Indonesia ayam bertelur di lumbung padi bisa mati kelaparan. Ini tidak pernah terjadi. Minyak goreng bukan bahan pangan, langkanya minyak goreng ini bukan suatu kesulitan tapi tantangan yang dapat dijadikan peluang," tuturnya.
Hendi menuturkan, jika Masyarakat memanfaatkan kelapa sebagai bahan baku minyak goreng, secara tidak langsung juga berdampak pada kemakmuran petani.
"Kenapa kelapa? Karena stok kelapa di seluruh tumpah darah Indonesia ini melimpah. Kita bikin petani kelapa untung, karena selama ini harga kelapa terlalu rendah," jelasnya.
Lebih lanjut, Hendi menyampaikan keterlibatan milenial dapat berperan penting dalam melawan mafia minyak goreng. Karena milenial memiliki cara yang kreatif dalam menghadapi setiap masalah.
"Salah satu cara mengejek mafia minyak goreng, kita suruh milenial videokan saja dengan angle yang menarik. Di video, mereka dapat mengatakan 'Nih emak gue bisa bikin minyak goreng sendiri', semacam itu," ucapnya.