Presiden-Kapolri Bertemu Mahasiswa Kelompok Cipayung Plus Di Istana, PKS: Kalau tidak Kritis Lagi,Bahaya!

Laporan: Farez
Kamis, 24 Maret 2022 | 10:29 WIB
Presiden Jokowi audiensi dengan 12 organisasi mahasiswa, Rabu (23/3)/setpres
Presiden Jokowi audiensi dengan 12 organisasi mahasiswa, Rabu (23/3)/setpres

SinPo.id - Pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dengan simpul-simpul organisasi kemahasiswaan yang tergabung dalam Kelompok Cipayung Plus terus menuai spekulasi politik. 

Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menilai pertemuan Jokowi dengan ketua umum HMI, IMM, PMII, GMNI, PMKRI, KMHDI, HIKMABUDHI, LMND, PII, HIMA PERSIS dan KAMMI itu boleh-boleh saja. Asalkan, pertemuan tersebut membangun nalar kritis yang konstruktif. 

"Boleh saja Presiden dan Kapolri kumpullan gerakan mahasiswa. Tapi mahasiswa harus tetap kritis dan konstruktif. Komunikasi jalan dan konsistensi perjuangan tetap jalan," ujar Mardani kepada wartawan di Jakarta, Kamis (24/3). 

Bahkan, kata Mardani, Kelompok Cipayung Plus mestinya memanfaatkan momentum tersebut dengan menyampaikan kritik langsung kepada Presiden Jokowi tentang kebijakan pemerintah yang dinilai menyengsarakan rakyat. 

"Bisa minta pertanggungjawaban kenapa migor mahal dan langka, kenapa pindah IKN," kata Anggota Komisi II DPR RI fraksi PKS ini. 

Menurut Mardani, yang justru tidak boleh dilakukan oleh organisasi kemahasiswaan setelah bertemu Presiden dan Kapolri di Istana Negara, adalah idealismenya digadaikan. 

"Yang tidak boleh setelah bertemu jadi tidak kritis lagi. Itu bahaya," pungkasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI