Video Detik-detik Wanita Berjilbab Tabrakan Motor Ke Ruang SPKT Mapolres Pematangsiantar

Laporan: Samsudin
Selasa, 22 Maret 2022 | 15:21 WIB
Pemotor tabrak ruang SPKT Mapolres Pematangsiantar/ig@warungjurnalis
Pemotor tabrak ruang SPKT Mapolres Pematangsiantar/ig@warungjurnalis

SinPo.id - Seorang perempuan berinisial FAM (23), warga Jalan HOK Salamuddin, Kabupaten Simalungun, Sumatra Utara, melakukan aksi nekat menabrakan motornya ke arah ruang SPKT Mapolres Pematangsiantar, Senin (21/3).

Akibatnya, ruang SPKT tersebut terlihat hancur. Tidak ada korban jiwa dalam insiden ini. Video detik-detik FAM melajukan motor bernopol BK 5856 TAK dengan kecepatan tinggi dan berujung menabrak ruang SPKT tersebar di media.

Salah satu diunggah akun instagram @warungjurnalis, seperti dikutip SinPo.id, Selasa (22/3). Dari video itu terlihat, FAM yang mengenakan jilbab hitam panjang sempat oleng dan akan terjatuh.

Namun, dia bisa mengendalikan motornya sebelum akhirnya berhasil menabrak ruang SPKT. Saat pelaku terjatuh, terlihat petugas membantu FAM untuk berdiri dan membawa keluar wanita tersebut.

Kapolda Sumatera Utara Irjen RZ Panca Putra Simanjuntak mengatakan, polisi memeriksa kamar FAM, perempuan yang menerobos masuk Markas Polres Pematangsiantar namun tidak menemukan adanya benda-benda yang berkaitan dengan jaringan terorisme.

"Karena barang-barang dia sudah diserahkan kepada orang orang sesuai dengan pemahaman dia. Jadi tidak ada barang-barang hanya ada buku Alquran," ujar Irjen Panca.

Irjen Panca Putra menjelaskan, FAM datang mengendarai motor matic dari arah Jalan Sutomo, saat Polantas melaksanakan pengamanan lalu lintas pagi hari. FAM diduga hendak menabrak petugas Polantas lalu kemudian melarikan diri dan menerobos markas Polres Pematangsiantar hingga menabrak ruangan SPKT.

"Sempat tadi mau menabrak anggota yang melakukan pengaturan (Lalu lintas) namun tidak terjadi. Yang bersangkutan ketika dikejar langsung lari menuju Polres, masuk ke polres pada akhirnya menabrak ruang SPKT," tegasnya.

“Dia memiliki sedikit pemahaman berbeda dengan orangtuanya. Karena bapaknya seorang purnawiran, jadi dianggap bersebrangan dengan pahamnya,” tegas Panca.

BERITALAINNYA