Reshuffle Kabinet! PAN Akan Gantikan Mendag Lutfi, Hensat: Sangat Mungkin Itu Terjadi
SinPo.id - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Luqman Hakim membenarkan rekan koalisinya yang baru, dalam hal ini Partai Amanat Nasional (PAN) akan mendapatkan jatah menteri di pemerintahan presiden Jokowi.
Dia mengatakan reshuffle tersebut kemungkinan akan dilaksanakan pada akhir bulan Maret ini.
"Kalau kabar kabar warung kopi begitu, infonya akhir Maret ini," ungkap Luqman Hakim saat dikonfirmasi di Jakarta, Rabu (9/3).
Beredar kabar, bahwa Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan akan menggantikan posisi Menteri Perdagangan (Mendag) Muhammad Lutfi yang dikabarkan akan direshuffle karena dinilai telah gagal dalam menyelesaikan kelangkaan minyak goreng.
Pendiri lembaga survei KedaiKOPI, Hendri Satrio mengatakan kemungkinan PAN untuk menggantikan posisi Mendag sangat terbuka. Namun, menurutnya, PKB tetap perlu diberikan kompensasi bila memang Mendag diganti.
"Ya sangat mungkin itu terjadi, tetapi kan kalau PAN di Mendag, PKB mesti dapat kompensasi. Minimal menteri pengganti atau 2-3 wamen," ujar Hendri Satrio saat dihubungi, Jumat (18/3).
Pria yang akrab disapa Hensat itu menjelaskan PAN mempunyai pengalaman di beberapa kementerian diantaranya ialah Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN RB) dan Kementerian Kehutanan (Kemenhut).
"PAN itu kan pengalamannya di Menteri Perhubungan, MenPAN RB, dan Zulhas di Kehutanan, paling di antara 3 itu," katanya.
Pakar komunikasi politik itu juga menilai PAN berpeluang menduduki menteri yang dijabat dari kalangan profesional, seperti Kemenhub, Kementerian Koperasi dan UMKM dan Kementerian Investasi.
Namun, menurutnya, PAN bisa saja justru tidak jadi mendapatkan menteri, dan hanya mendapatkan posisi Wakil Menteri (Wamen). Padahal, PAN sudah membuat geger publik dengan usulan penundaan pemilu.
"Tapi kemungkinan saya bisa salah sih, bisa aja dia dapat wamen, kita lihat aja, mudah-mudahan dapet. Kalau enggak kan udah ngelawak, bikin usulan penundaan pemilu, engga dapet juga," tandasnya.

