Mendag Ngeluh Tak Bisa Lawan Mafia Minyak Goreng, Ekonom: Tanda Negara Gagal?

Laporan: Farez
Jumat, 18 Maret 2022 | 12:01 WIB
Menteri Perdagangan Lutfi/net
Menteri Perdagangan Lutfi/net

SinPo.id - Keputusan pemerintah menghapus aturan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan dan melepasnya sesuai dengan mekanisme pasar patut disesalkan sejumlah pihak. 

Terlebih, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui bahwa dirinya tidak mampu melawan mafia minyak goreng. 

"Indonesia dikuasai para mafia, menuju negara gagal?" kata Managing Director Political Economy and Policy Studies, Prof Anthony Budiawan kepada wartawan di Jakarta, Jumat (18/3). 

Ekonom lulusan Rotterdam ini juga menyesalkan sikap pemerintah yang menunjukkan ketidakmampuannya dalam mengatasi persoalan minyak goreng. Padahal, negara harus hadir untuk menjawab tantangan itu dalam rangka mensejahterakan rakyatnya. 

"Harga minyak goreng dibatasi, barang langka, diselundupkan ke luar negeri, negara tidak berdaya. Mafia minta harga naik (keekonomian), harga minyak goreng meroket, barang banjir. Tanda negara gagal?" pungkasnya. 

Sebelumnya, Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi mengakui tidak dapat melawan penyimpangan minyak goreng yang dilakukan para mafia dan para spekulan, karena keterbatasan kewenangannya dalam undang-undang. 

"Karena ini sifat manusia yang rakus dan jahat. Kita punya datanya (pelaku penyimpangan) sekarang lagi diperiksa polisi, Satgas Pangan tapi keadannya sudah menjadi sangat kritis dan ketegangan yang mendesak. Kita mesti bersama-sama melawan mafia ini," kata M Lutfi.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI