Warga Rusia Yang Protes Soal Invasi Ke Ukraina Dicap Pengkhianat

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 17 Maret 2022 | 14:54 WIB
Presiden Rusia, Vladimir Putin/net
Presiden Rusia, Vladimir Putin/net

SinPo.id -  Kecaman dan protes warga Rusia terhadap invasi Presiden Vladimir Putin ke Ukraina terus mengalir.

Belakangan, protes tersebut dianggap Putin sebagai sikap pro-Barat. Mantan Agen khusus Rusia itu bahkan menyebut mereka sebagai 'pengkhianat nasional'.

Putin bahkan memberikan peringatan keras bahwa para 'pengkhianat' yang dia maksud, karena mereka dinilai dimanfaatkan Barat untuk menghancurkan Rusia.

"Barat akan berupaya untuk bergantung pada apa yang disebut sebagai 'fifth column', pada para pengkhianat nasional, pada mereka yang mendapatkan uang di sini dengan kita tapi tinggal di sana. Dan maksud saya 'tinggal di sana' bahkan tidak dalam arti geografis, tetap menurut pemikiran mereka, nurani budak mereka," kata Putin dalam pernyataannya, Kamis (17/3).

Istilah 'fifth column' biasanya merujuk pada simpatisan musuh. Istilah ini berasal dari era Perang Sipil Spanyol.

"Setiap orang, dan khususnya rakyat Rusia, akan selalu bisa membedakan patriot sejati dari sampah dan pengkhianat, dan memuntahkannya seperti layaknya serangga kecil yang tidak sengaja masuk ke dalam mulut mereka," tegas Putin.

Lebih lanjut, Putin dalam pernyataannya menuduh Barat berupaya memecah-belah Rusia dan memprovokasi konfrontasi sipil dengan bantuan 'fifth column'. Putin bahkan mengancam akan melakukan pembersihan bagi para warga Rusia yang terus memprotes invasi ke Ukraina.

"Saya yakin bahwa pembersihan diri dalam masyarakat secara alami dan sangat diperlukan ini akan memperkuat negara kita, solidaritas kita, kohesi dan kesiapan untuk menghadapi tantangan apapun," kata Putin.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI