Harga Minyak Dunia Meroket! Jokowi: Kita Masih Tahan Harga BBM Tidak Naik
SinPo.id - Dampak perang Rusia-Ukraina berimbas ke berbagai sektor, termasuk meroketnya harga minyak dunia yang saat ini disebut naik dua kali lipat. ke sejumlah negara, tak terkecuali Indonesia.
Saat ini, harga minyak duni mencapai USD115 per barel dari sebelumnya yang berada di angka USD60 per barel. Seperti yang diketahui, Rusia menjadi salah satu negara dengan ekspor minyak mentah terbesar di dunia atau tercatat ekspor minyak mentah dari Rusia mencapai sekitar 5 - 7 juta barel atau 12% ekspor ke seluruh dunia.
Krisis energi dan melonjaknya harga minyak dunia itu juga dipicu atas sanksi yang diberikan oleh Amerika Serikat (AS) atas penghentian impor minyak dari Rusia.
Hal inipun diakui Presiden Jokowi. Kendati harga minyak dunia naik dua kali lipat, Kepala negara menyebut Indonesia saat ini belum memutuskan untuk menaikan harga BBM.
“Kita di sini masih nahan-nahan harga BBM tidak naik," kata Presiden kata Presiden Jokowi, kemarin.
Dalam menyikapi hal itu, instansi pemerintah terkait tengah melakukan serangkaian langkah strategis untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Sehingga, keputusan yang dihasilkan dapat sesuai dengan kondisi saat ini.
"Ibu Menteri Keuangan saya tanya, gimana Bu?, Tahannya sampai berapa hari," kata Presiden.
Banyak negara lainnya, lanjut Presiden Jokowi, yang sudah menaikkan harga BBM bagi warga negaranya. Hal itu, disesuaikan dengan kenaikan harga minyak bumi yang tengah melonjak tajam pada setiap waktu
"Banyak negara yang sudah menaikkan harga BBM, imbas dari kenaikan harga minyak dunia," kata Jokowi.
Melonjaknya harga minyak dunia, disebabkan oleh kelangkaan energi yang terjadi. Imbas dari disrupsi 4.0, pandemi wabah global COVID-19, dan kini yang terbaru adanya ketegangan yang eskalasinya meningkat menjadi perang antara Ukraina dan Rusia.
Sejumlah faktor itu, memberikan sumbangsih yang besar terhadap lonjakan harga minyak dunia yang terjadi. Sehingga, memiliki dampak yang besar terhadap kenaikan harga BBM di seluruh belahan dunia.
"Kelangkaan energi yang menyebabkan melonjaknya harga minyak dunia di beberapa negara sudah mulai terjadi," pungkas Presiden.

