Rusia Langgar Gencatan Senjata! Mariupol Masih Terkepung, Evakuasi Warga Sipil Ditunda
SinPo.id - Seruan Rusia untuk melakukan gencatan senjata di Kota Mariupol, Ukraina tidak benar-benar terjadi. Setidaknya hingga detik ini. Pejabat Mariupol mengatakan mereka menunda evakuasi warga sipil dan menuduh pasukan Rusia melanggar gencatan senjata.
“Karena fakta bahwa pihak Rusia tidak mematuhi gencatan senjata dan terus menembaki Mariupol sendiri dan sekitarnya dan untuk alasan keamanan, evakuasi penduduk sipil telah ditunda,” kata pejabat kota dalam sebuah pernyataan di media sosial, Sabtu (5/3).
Walikota Mariupol Vadym Boychenko mengatakan pasukan Rusia tidak mematuhi gencatan senjata yang disepakati di sepanjang rute yang direncanakan untuk evakuasi warga sipil yang akan berlangsung pada Sabtu.
"Kami sedang bernegosiasi dengan pihak Rusia untuk mengkonfirmasi gencatan senjata di sepanjang rute evakuasi," katanya dalam sebuah pernyataan.
Tentara Ukraina sedang berusaha mempertahankan Mariupol tapi membutuhkan dukungan yang cukup, kata wakil komandan unit militer Azov, bagian dari Garda Nasional Ukraina.
"Ini adalah kota terakhir yang mencegah terbentuknya koridor darat dari Rusia ke Krimea," kata dia di kanal resmi Azov di Telegram, seraya mengenalkan dirinya dengan nama panggilan "Kalyna".
"Mariupol tidak boleh jatuh," katanya.
Namun, belum ada komentar langsung dari pihak Rusia terkait hal ini.
Sementara itu, Zaporizhzhia, kota lain di Ukraina siaga ‘pengepungan'.
Charles Stratford dari Al Jazeera, melaporkan dari Dnipro, mengatakan ada tiga titik di Mariupol di mana bus berkumpul bagi orang-orang untuk dievakuasi ke kota Zaporizhzhia, yang terletak setidaknya 300 km (186 mil) ke utara.
“Zaporizhzhia adalah kota yang hanya dapat digambarkan sebagai persiapan untuk pengepungan itu sendiri – jebakan tank, pos pemeriksaan, ribuan sukarelawan pertahanan sipil di dalam dan sekitar kota,” kata Stratford.
“Kami tahu ada pasukan Rusia sekitar satu jam, bahkan kurang dari itu, di selatan Zaporizhzhia.
“Koridor yang sedang dibangun ini akan membawa orang melintasi negara, kami mengerti, barat laut melalui daerah pedesaan.”
usia mengumumkan gencatan senjata parsial pada Sabtu (5/3/2022) untuk memungkinkan koridor kemanusiaan keluar dari kota Mariupol dan Volnovakha di Ukraina, kata kementerian pertahanan Rusia.
Beberapa outlet berita mengatakan Rusia akan menghentikan sementara serangan ke Ukraina, dengan alasan undang-undang baru yang bisa berarti penjara bagi mereka yang kedapatan sengaja menyebarkan berita "palsu".
"Dari pukul 10 pagi waktu Moskow (7 pagi GMT), pihak Rusia mengumumkan gencatan senjata dan pembukaan koridor kemanusiaan untuk memungkinkan warga sipil meninggalkan Mariupol dan Volnovakha," tulis pernyataan itu dilansir dari Aljazeera, Sabtu (5/3).
Pengumuman itu muncul setelah Walikota Mariupol Vadim Boychenko mengatakan pada hari Sabtu, kota itu berada di bawah "blokade" oleh pasukan Rusia setelah berhari-hari serangan "kejam".
Saat mengepung Mariupol selama berhari-hari, pasukan Rusia telah memutus aliran listrik, makanan, air, pemanas, dan transportasi di tengah musim dingin, yang membuat perbandingan dengan blokade Nazi di Leningrad pada Perang Dunia II.
