Presiden Belarusia: Akhiri Perang Ukraina 'Pepesan Kosong' Barat

Laporan: Samsudin
Sabtu, 05 Maret 2022 | 19:15 WIB
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko/AFP
Presiden Belarusia Alexander Lukashenko/AFP

SinPo.id - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mendukung konflik berkepanjangan di Ukraina dalam upaya untuk menenggelamkan Rusia dan Belarusia dalam perang.

Berbicara pada sebuah upacara pada hari Jumat, Lukashenko mengatakan bahwa Barat tidak “membutuhkan perdamaian sama sekali.”

“Mereka semua terus berteriak untuk mengakhiri perang di Ukraina. Di depan umum,” katanya melansir presstv.ir, Sabtu (5/3).

“Tetapi yang mereka butuhkan di sana adalah perang, semakin banyak, semakin baik. Untuk menenggelamkan Rusia dan kami juga, dalam perang itu,” kata presiden.

Lukashenko mengatakan bahwa Barat tidak akan “membiarkan Ukraina bergerak” untuk mengakhiri perang.

Presiden Belarusia, bagaimanapun, mengatakan Mink dan Moskow "tidak akan menyerah pada ceramah mereka," yang dia gambarkan sebagai "pembicaraan kosong."

Belarus, tetangga utara Ukraina, telah menjadi sekutu strategis Rusia.

Ketegangan meningkat antara Barat dan Rusia setelah Presiden Vladimir Putin memerintahkan serangan militer di Ukraina lebih dari seminggu yang lalu.

Sejak itu, Barat terus menuangkan senjata mematikan ke Ukraina. Sekitar 20 negara – sebagian besar anggota NATO dan Uni Eropa (UE) – menyalurkan senjata ke Ukraina untuk melawan Rusia. Rusia mengecam langkah itu sebagai intervensi berbahaya, yang berisiko konflik lebih lanjut di kawasan itu.

Pada saat yang sama, NATO sedang memindahkan peralatan militer dan sebanyak 22.000 tentara lagi ke negara-negara anggota yang berbatasan dengan Rusia dan Belarus.

AS dan sekutu NATO-nya juga telah menjatuhkan sanksi keras terhadap Rusia, termasuk terhadap Presiden Vladimir Putin dan para menteri senior serta para pembantunya.

Washington memberlakukan sanksi terhadap Belarusia karena "memungkinkan invasi Putin ke Ukraina." Gedung Putih pada hari Rabu melarang ekspor teknologi utama ke Belarus dan juga membatasi ekspor peralatan ekstraksi minyak dan gas ke Rusia.

Rusia, Ukraina menyepakati koridor kemanusiaan

Sementara itu, pembicaraan putaran kedua antara Ukraina dan Rusia sedang berlangsung di Belarus untuk mendirikan koridor kemanusiaan di Ukraina. Selama pembicaraan pada hari Jumat, Ukraina dan Rusia sepakat untuk membuat koridor kemanusiaan untuk mengevakuasi warga sipil dari lokasi yang tidak ditentukan.

Pembicaraan putaran ketiga diperkirakan akan berlangsung minggu depan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI