Polemik SU 1 Maret! Rizal Ramli Ke Mahfud MD: Kok Segitunya Sih, Sampai Ngapusi Jasa Pak Harto

Laporan: Khaerul Anam
Sabtu, 05 Maret 2022 | 16:33 WIB
Begawan Ekonomi, Rizal Ramli/net
Begawan Ekonomi, Rizal Ramli/net

SinPo.id - Mantan menteri koordinator bidang kemaritiman Rizal Ramli angkat bicara terkait polemik Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 2 Tahun 2022. Keppres tersebut diduga menghilangkan nama Presiden ke-2 Indonesia Soeharto sebagai pihak yang terlibat Serangan Umum 1 Maret 1949.

Rizal Ramli itu menilai meski dirinya pernah dipenjara pada masa Orde Baru, namun tetap menghormati jasa seorang tokoh dalam sejarah negara agar dapat terus diingat penerus bangsa.

"Saya dipenjara Pak Harto 1,5 tahun di penjara militer & Sukamiskin, oposisi thd sistem Otoriter Pak Harto. Tapi tetap mengakui jasa Pak Harto pada Serangan Umum 1 Maret," kata Rizal Ramli melalui akun Twitter pribadinya, dikutip Sabtu (5/3).

Mantan menteri Perekonomian era Gusdur itu menyindir Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang baru-baru ini menyebut penggagas Serangan Umum 1 Maret 1949 adalah Soekarno, M Hatta, Sri Sultan Hamengku Buwono IX, dan Panglima Jenderal Soedirman, tanpa nama Soeharto, melalui twitter pribadinya.

"Mas @mohmahfudmd kok segitunya sih, sampai ngapusi jasa Pak Harto. Ngono ya ngono, ning ojo ngono," ungkapnya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah pernyataan Mahfud MD yang menyebut Soekarno dan Hatta sebagai penggagas dan penggerak dalam Serangan Umum (SU) 1 Maret 1949.

Menurut Fadli Zon pada saat peristiwa itu terjadi kedua proklamator tersebut masih menjadi tawanan Belanda di Menumbing, Pulau Bangka.

Fadli Zon juga meminta Mahfud MD untuk tidak membelokan sejarah.

"Tak ada gagasan dari Soekarno n Hatta dlm peristiwa ini. Jangan belokkan sejarah!," ungkap Dadli Zon dalam twitter pribadinya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI