Amerika Berteriak! Rusia Melakukan 'Kejahatan Perang' Usai Serang Pembangkit Tenaga Nuklir Ukraina
SinPo.id - AS berkomitmen untuk membantu Ukraina mempertahankan diri dari invasi Rusia. Amerika juga mengutuk Rusia menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir terbesar di Eropa itu.
Amerika menyebut serangan itu "sembrono" dan "berbahaya". Para pejabat Ukraina mengatakan serangan terhadap pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia menewaskan "beberapa" orang. Rusia menduduki wilayah pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia" tak lama setelah api padam.
Namun, Moskow membantah menyerang situs tersebut, menyalahkan kebakaran yang terjadi di sana sebagai aksi sabotase oleh pihak Ukraina.
Sementara itu, kedutaan Besar AS di Ukraina menyebut serangan pembangkit listrik 'kejahatan perang'.
Kedutaan Besar AS di Ukraina mengatakan bahwa menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir adalah kejahatan perang setelah Rusia menyita fasilitas nuklir Ukraina yang terbesar di Eropa. Pernyataan itu disampaikan di akun Twitter resmi kedutaan.
“Ini adalah kejahatan perang untuk menyerang pembangkit listrik tenaga nuklir. Penembakan Putin terhadap pembangkit nuklir terbesar di Eropa membawa terornya selangkah lebih maju,” kata Kedutaan Besar AS Kyiv di posnya.
Sebelumnya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan tindakan nyata negara dunia terhadap aksi 'terorisme nuklir'. Pernyataan ini merujuk pada Rusia menguasai pembangkit tenaga nuklir Ukraina.
Zelensky mengatakan bahwa seluruh dunia harus dapat menjalin komunikasi dengan Putin untuk mengakhiri serangan ini. Ia mengatakan tak ada cara lain untuk menyudahi serangan ini selain diskusi.
Zelenskyy telah mengulangi pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh utusan negara itu untuk PBB, yang menuduh Moskow "terorisme nuklir" setelah kebakaran terjadi di fasilitas pelatihan di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.
“Terorisme nuklir membutuhkan tindakan tegas sebagai tanggapan,” kata Zelenskyy dalam sebuah posting Twitter.
Dia menambahkan, “Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, kami menyerukan untuk menutup langit dan meluncurkan operasi untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan fasilitas berbahaya. Dunia tidak boleh menonton, tetapi bantulah.

