Presiden Ukraina: Dunia Jangan Hanya Menonton, Bantulah Kami....!!!

Laporan: Samsudin
Sabtu, 05 Maret 2022 | 09:15 WIB
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/net
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky/net

SinPo.id - Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyerukan tindakan nyata negara dunia terhadap aksi 'terorisme nuklir'. Pernyataan ini merujuk pada Rusia menguasai pembangkit tenaga nuklir Ukraina. 

Zelensky mengatakan bahwa seluruh dunia harus dapat menjalin komunikasi dengan Putin untuk mengakhiri serangan ini. Ia mengatakan tak ada cara lain untuk menyudahi serangan ini selain diskusi.

Zelenskyy telah mengulangi pernyataan yang dibuat sebelumnya oleh utusan negara itu untuk PBB, yang menuduh Moskow "terorisme nuklir" setelah kebakaran terjadi di fasilitas pelatihan di dekat pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia.

“Terorisme nuklir membutuhkan tindakan tegas sebagai tanggapan,” kata Zelenskyy dalam sebuah posting Twitter.

Dia menambahkan, “Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, kami menyerukan untuk menutup langit dan meluncurkan operasi untuk menjaga perdamaian dan keamanan. Tujuannya adalah untuk menyelamatkan fasilitas berbahaya. Dunia tidak boleh menonton, tetapi bantulah!”

Dalam kesempatan yang sama, Zelensky juga meminta dengan tegas negara-negara Barat untuk memberlakukan zona larangan terbang di atas Ukraina demi mencegah serangan udara Rusia. 

Permintaan ini sendiri sebelumnya ditolak blok negara pimpinan Amerika Serikat (AS) itu karena dapat menghasilkan konflik langsung dengan Moskow.

"Jika kamu tidak memiliki kekuatan untuk menutup langit, maka beri aku pesawat! Jika kita tidak lebih dari itu dan Tuhan melarang, percayalah Latvia, Lithuania, Estonia akan menjadi yang berikutnya," paparnya.

Pada pertemuan Dewan Keamanan PBB pada hari Jumat, utusan Kyiv Sergiy Kyslytsya menuduh Moskow "terorisme nuklir" atas insiden tersebut, mengatakan bahwa invasi Rusia ke Ukraina adalah serangan terhadap "kemanusiaan".

Namun, utusan Moskow untuk PBB, Vasily Nebenzya, menepis laporan bahwa pasukan Rusia menyerang pabrik Zaporizhzhia sebagai "kebohongan" dan "disinformasi".

 

BERITALAINNYA
BERITATERKINI