Saudi Bersedia Jadi Mediator Rusia-Ukraina, Yuk Damai Yuk!

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 04 Maret 2022 | 14:19 WIB
Mohammed bin Salman/net
Mohammed bin Salman/net

SinPo.id - Invasi Rusia ke Ukraina hingga hari ini (4/3) masih berlansung. Sejumlah kota milik Ukraina termasuk ibukota Kyiv sudah diduduki militer Beruang Merah.

Negara-negara tetangga pun mencoba mendamaikan kedua kubu. Salah satu tawaran dari Kerajaan Arab Saudi mencoba membuka komunikasi terhadap kedua negara yang bertikai.

Dalam hal ini, Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salman menawarkan untuk menjadi tuan rumah pembicaraan mediasi antara Rusia dan Ukraina dalam pembicaraan via telepon pada Kamis (3/3) dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Pemimpin de facto negara Teluk itu menyerukan "solusi politik" setelah invasi Rusia dan juga menegaskan kembali dukungannya untuk kelompok produsen minyak OPEC+, yang mencakup Rusia, untuk menstabilkan pasar minyak.

"Putra Mahkota menjelaskan dukungan kerajaan untuk upaya yang mengarah pada solusi politik yang mengarah pada akhir (perang) dan mencapai keamanan dan stabilitas, dan bahwa kerajaan siap melakukan upaya untuk menengahi antara semua pihak," demikian dilansir dari Saudi Press Agency (SPA).

Negara-negara Arab di Teluk termasuk Arab Saudi merupakan negara pengekspor minyak terbesar di dunia. Sebagian besar menahan diri untuk tidak mengkritik invasi yang dilakukan Rusia, yang telah menjalin hubungan baik dengan mereka selama ini.

Namun, pada Rabu (2/3), negara-negara Teluk memberikan suara pada resolusi Majelis Umum PBB yang menuntut Rusia segera menarik diri dari Ukraina.

Sebagai sesama anggota OPEC+, Rusia diharapkan bijak untuk memutuskan agar menjaga produksi minyak tetap stabil pekan ini meskip biaya minyak sedang melonjak.

"Pangeran menegaskan kembali keinginan kerajaan untuk menjaga keseimbangan dan stabilitas pasar minyak, menyoroti peran perjanjian OPEC+ dalam hal ini dan pentingnya mempertahankannya," ditutup SPA.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI