Presiden Ukraina Ajak Putin Duduk Bersama, Zelensky: Ayolah, Saya Tak Akan Menggigit
SinPo.id - Sudah lebih dari satu pekan Rusia melakukan invasi ke Ukraina. Pasukan militer Rusia terus menggempur kota-kota besar di Ukraina.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mendesak mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, untuk duduk bersama melakukan pembicaraan secara langsung dan mengakhiri invasi Rusia ke negaranya.
Zelensky mengirimkan pesan tersebut, Kamis (3/3) malam waktu setempat atau Jumat dini hari WIB melalui rekaman berita TV.
“Saya perlu berbicara dengan Putin. Dunia perlu berbicara dengan Putin. Tidak ada cara lain untuk menghentikan perang ini," ucap Zelensky seperti dilansir Aljazeera.
Zelensky bahkan ingin pembicaraan dilakukan dalam jarak dekat, bukan dipisahkan meja panjang seperti dalam foto ikonik ketika Putin menjamu Presiden Prancis Emmanuel Macron.
"Mari duduk dengan saya, tetapi jangan berjarak 30 meter seperti ketika bersama (Macron)," jelasnya.
Dia menuturkan agar Putin tak perlu khawatir akan apa pun saat keduanya bertemu.
“Ayolah, saya tak akan menggigit. Apa yang Anda takutkan. Setiap pembicaraan akan lebih penting dibandingkan tembakan,” tegasnya.
Pada kesempatan itu Zelensky juga meminta Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) untuk mengirim bantuan pesawat tempur.
NATO tidak melibatkan diri dalam perang ini dan tidak bisa menerapkan zona larangan terbang di atas Ukraina karena negara itu bukan anggotanya. Tanpa perlindungan di udara, Rusia bisa meraih supremasi di langit Ukraina dan makin tidak terbendung.
"Jika Anda tidak punya kewenangan untuk menutup wilayah udara, maka beri saya pesawat,” kata Zelensky.
"Jika kami lenyap – semoga tidak terjadi – maka Latvia, Lithuania, Estonia tinggal menunggu giliran,” tambahnya.
Tiga negara yang dia sebut itu merupakan bagian dari aliansi pertahanan NATO, artinya jika Rusia menyerbu mereka itu akan dianggap sebagai deklarasi perang terhadap seluruh anggota NATO.
Meskipun tidak terlibat, sebagian besar anggota NATO secara individu menyumbang senjata, amunisi, dan perlengkapan tempur lainnya untuk tentara Ukraina. Uni Eropa juga telah mengesahkan bantuan militer secara kolektif bagi Ukraina.

