Rusia-Ukraina Sepakat Selamatkan Warga Sipil Di Area Konflik
SinPo.id - Rusia dan Ukraina akhirnya sepakat untuk menyelamatkan waega sipil yang berada di tengah area konflik kedua negara. Kesepakatan ini tercapai atas hasil perundingan 5 jam antar kedua belah pihak.
Negosiator juga membahas melakukan gencatan senjata sementara di daerah, dimana proses evakuasi warga dilakukan.
Kesepakatan kedua belah pihak ini tentunya menjadi kemajuan awal dari konflik yang merundung Ukraina dalam sepekan terakhir.
Negosiator Rusia, Vladimir Medinsky menegaskan bahwa kedua belah pihak telah sepakat untuk menciptakan jalan keluar bagi warga sipil.
"Masalah utama yang kami putuskan hari ini adalah masalah menyelamatkan orang, warga sipil, yang berada di zona bentrokan militer," kata mantan Menteri Kebudayaan Rusia tersebut seperti dilansir dari Al-Jazeera.
"Rusia menyerukan warga sipil yang terjebak di area konflik ini, jika aksi militer berlanjut, untuk menggunakan koridor kemanusiaan (jalur evakuasi) yang sudah disepakati," katanya.
Namun, Medinsky tidak menunjukkan kapan dan dimana koridor aman dapat didirikan.
Kesepakatan tentatif, yang dicapai di Belarus, terjadi ketika pasukan Rusia terus mengepung dan menyerang kota-kota Ukraina, termasuk ibu kota, Kyiv, dan kota terbesar kedua Kharkiv.
Negosiator Ukraina, Mykhailo Podolyak, mengatakan kedua pihak telah sepakat untuk membentuk “jalur komunikasi dan kerjasama” sesegera mungkin untuk memfasilitasi evakuasi warga sipil.
Penghentian sementara pertempuran di lokasi tertentu juga dimungkinkan, katanya.
"Artinya, tidak di mana-mana, tetapi hanya di tempat-tempat di mana koridor kemanusiaan itu sendiri berada, dimungkinkan untuk menghentikan tembakan selama evakuasi," kata Podolyak.
Ukraina sendiri mengonfirmasi ada ribuan orang tewas dan terluka dalam konflik delapan hari itu. Sementara lebih dari satu juta orang telah melarikan diri dari pertempuran dalam apa yang disebut PBB sebagai eksodus pengungsi tercepat abad ini.
Kedua belah pihak berharap perundingan ketiga segera terlaksana, demi mencapai kesepakatan menghentikan perang dengan damai.

