Kepala Putin Dihargai USD1 Juta

Laporan: Bayu Primanda
Jumat, 04 Maret 2022 | 13:31 WIB
Presiden Rusia Vladimir Putin/net
Presiden Rusia Vladimir Putin/net

SinPo.id -  Invasi Rusia ke Ukraina membuat seorang pengusaha berkebangsaan Rusia, Alex Konanykhin menggelar sayembara dengan imbalan USD1 juta atau setara Rp14,3 miliar bagi penegak hukum yang berhasil menangkap Presiden Vladimir Putin sebagai penjahat perang.

Dilansir, Express.co.uk, Jumat (4/3), Alex yang merupakan investor cryptocurrency yang tinggal di California, Amerika Serikat (AS) menyampaikan sayembara itu melalui situs jaringan LinkedIn.

Penangkapan Putin harus dilakukan sesuai koridor hukum yang berlaku di Rusia maupun internasional.

Konanykhin merasa ada kewajiban moral atas dirinya, terkait upaya mengakhiri invasi Rusia ke Ukraina yang dimulai 24 Februari lalu.

"Saya berjanji untuk membayar USD1 juta kepada setiap petugas yang, sesuai dengan tugas konstitusional mereka, menangkap Putin sebagai penjahat perang di bawah hukum Rusia dan internasional," tulis Konanykhin dalam sayembara yang dipostingnya ke LinkedIn.

Konanykhin bahkan menyebut Putin bukan Presiden Rusia. Menurutnya, Putin menghalalkan segara cara demi meraih tujuannya menjadi Presiden. Bahkan rival-rival Putin di Rusia pun tak segan dibunuh demi ambisinya.

"Putin bukanlah Presiden Rusia karena dia berkuasa sebagai hasil dari operasi khusus meledakkan gedung-gedung apartemen di Rusia, kemudian melanggar Konstitusi dengan menghapuskan pemilu yang bebas dan membunuh rival-rivalnya," kata Konanykhin.

Postingan tersebut bahkan dibubuhi foto Putin yang ditampilkan sebagai buronan dengan tulisan bertuliskan sebagai berikut:

"Dicari: Hidup atau Mati, Vladimir Putin atas pembunuhan massal."

"Sebagai seorang etnis Rusia dan warga negara Rusia, saya melihatnya sebagai kewajiban moral saya untuk memfasilitasi denazifikasi Rusia Saya akan melanjutkan bantuan saya untuk Ukraina dalam upaya-upaya heroik untuk menahan serangan gencar Orda (gerombolan) Putin," dikutip dari postingan Konanykhin.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI