Kritik 'Usulan Jahat' PSI Dukung Jokowi 3 Periode, Ulil Abshar Abdalla: Ini Berbahaya

Laporan: Samsudin
Jumat, 04 Maret 2022 | 10:00 WIB
Ulil Abshar Abdalla/net
Ulil Abshar Abdalla/net

SinPo.id - Dukungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) terhadap Joko Widodo (Jokowi) untuk menjabat presiden tiga periode dinilai sangat berbahaya bagi negara. Usulan tersebut disebut sangat jahat.

Demikian kritikan tersebut disampaikan Ulil Abshar Abdalla. Melalui akun Twitternnya, Ulil berharap ide tersebut sikap personal bukan sikap PSI.

“Semoga ini bukan sikap resmi PSI, melainkan sikap personal Sekjen-nya saja. Saya sama sekali ndak bisa menolerir usulan menunda Pemilu 2024 atau memperpanjang periode presiden,” cuit Ulil, dikutip SinPo.id, di akun Twitternya, Jumat (4/3).

Lanjut Ulil, PSI tidak setuju penundaan Pemilu 2024 tetapi setuju amandemen UUD yang membuka kemungkinan perpanjangan periode presiden menjadi tiga periode, jelas usulan jahat.

"Ini adalah usulan jahat, 'evil proposal', menurut saya. It does no good to our country!,” tambahnya.

“Saya sengaja memakai istilah "evil", bukan sekedar "bad" atau "ill-thought (pikiran buruk). Karena ini usulan berbahaya,” tegasnya.

Ulil kembali kembali menegaskan jika PSI yang dinilai tegas soal isu intoleransi dan radikalisme. Tetapi, katanya, "lembek" dan "permisif" dalam isu-isu kenegaraan yang lain.

“Menurut saya, ini sikap yang tidak ideal. Mestinya, tegas dalam dua isu itu sekaligus. Nek menurut saya itu lho,” sebutnya.

“Kalau anda bersikap "realis" (memperhitungkan keadaan riil di lapangan) karena kebetulan anda sedang pegang kuasa/punya jabatan, bisa dimaklumi. Tapi kalau anda rakyat kere-tempe kok ikut2an bersikap "realis", buat apa? Sikap yg masuk akal bagi rakyat adalah ya idealis,” ucapnya.

Sebelumnya, PSI mengaku mendukung apabila Joko Widodo (Jokowi) menjabat sebagai presiden tiga periode melalui mekanisme amendemen konstitusi.

Sekretaris Jenderal PSI, Dea Tunggaesti mengatakan, sebagai pecinta dan pengagum Jokowi, PSI mendukung dia kembali terpilih namun harus melalui mekanisme amendemen konstitusi itu.

"Kami sebagai pecinta dan pengagum Pak Jokowi, tentunya akan selalu dan tetap mendukung Pak Jokowi memimpin Indonesia kembali, namun tentunya hal tersebut harus didasari oleh amandemen konstitusi yang memperbolehkan Pak Jokowi berlaga kembali 2024," kata Dea dalam keterangan tertulis, Rabu (2/3).

BERITALAINNYA
BERITATERKINI