Viral Plang Muhammadiyah Dicopot, Begini Kejadiannya

Laporan: Bayu Primanda
Selasa, 01 Maret 2022 | 10:07 WIB
Peristiwa pencopotan plang Muhammadiyah/net
Peristiwa pencopotan plang Muhammadiyah/net

SinPo.id - Sebuah video viral memperlihatkan seorang warga melakukan pencopotan papan nama atau plang Persyarikatan Dakwah Muhammadiyah di Masjid Al Hidayah, Desa Tampo Kecamatan Cluring Banyuwangi.

Belakangan diketahui, aksi warga ini terjadu pada Jumat (25/2). Beberapa warga meminta adanya pencopotan papan nama. Sebagian warga lain meminta adanya penandatanganan berita acara pencopotan.

Kepala desa hingga Camat pun turun langsung ke lokasi. Agar tidak terjadi konflik, pejabat itu pun tak bisa berkutik ketika masyarakat melakukan pemotongan papan nama.

"Kami tidak melakukan eksekusi. Tapi ini untuk kondusifitas warga sekitar," ujar Camat Cluring, Hendri Suhartono seperti dikutip dari video yang beredar.

Menanggapi video tersebut, Direktur LBHMU Pimpinan Daerah Muhammadiyah Banyuwangi Wahyudi Ikhsan menyayangkan aksi beberapa warga yang melakukan aksi pemotongan papan nama itu.

Namun sejauh ini, Ikhsan mengatakan pihaknya belum memutuskan langkah apa yang dilakukan PD Muhammadiyah Banyuwangi.

"Kami sangat menyayangkan aksi itu. Kita belum mengambil langkah apapun. Yang jelas semuanya kita minta tidak terpancing hal-hal yang negatif," ujar Wahyudi seperti dilansir dari detikJatim, Senin (28/2).

Sementara itu, Plt Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Banyuwangi Muhammad Lutfi juga menyayangkan adanya video viral yang tak menampilkan kronologi peristiwa secara utuh. Lutfi mengimbau kepada semua warga untuk tidak mudah terprovokasi oleh berbagai berita yang belum jelas duduk perkaranya.

"Jangan sampai tersulut oleh kabar yang hanya sepotong-sepotong. Tunggu sampai dapat kabar utuhnya. Apalagi di zaman media sosial seperti saat ini. Provokasi dan hoaks mudah disebarluaskan," ungkap Lutfi.

Di lain pihak, Ketua MUI Banyuwangi KH Muhammad Yamin memastikan bahwa kejadian penurunan papan nama Persyarikatan Dakwah Muhammadiyah di Masjid Al-Hidayah, Desa Tampo, Kecamatan Cluring, Kabupaten Banyuwangi tak menimbulkan polemik sebagaimana beredar di media sosial. Pada Senin (28/02) pagi, telah dilakukan musyawarah bersama pihak terkait.

"Alhamdulillah, tadi sudah dilakukan musyawarah dengan sejumlah pihak secara bersama. Baik dari PD Muhammadiyah Banyuwangi, Pemkab Banyuwangi, pihak kepolisian dan para pihak terkait lainnya. Kami urai secara bersama duduk perkaranya. Dari sana, kami memastikan bahwa kejadian tersebut berlangsung kondusif," ungkap KH Muhammad Yamin.

KH Yamin menjelaskan penurunan papan nama ormas tersebut sejatinya dikarenakan adanya miskomunikasi di tingkat lokal. Khususnya antara waqif (orang yang memberi waqaf) dengan nadzir (penerima waqaf).

"Waqafnya sejak awal diperuntukkan sebagai masjid yang dikelola secara umum. Seiring waktu kemudian, mungkin untuk keperluan administrasi atau apa, nadzirnya melibatkan ormas," terang Yamin yang juga Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Banyuwangi.

"Saat ini Masjid tetap dipergunakan seperti biasa dan juga di bawah kendali ketakmiran setempat. Semua aktivitas berjalan sebagaimana biasanya. Mulai salat jamaah, pengajian dan lain sebagainya," terang Yamin.sinpo

Komentar: