Muhammadiyah Tegas Menolak, PBNU Justru Bilang Tunda Pemilu Masuk Akal

Laporan: Samsudin
Senin, 28 Februari 2022 | 18:17 WIB
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf/ANTARA
Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf/ANTARA

SinPo.id -  Dua organisasi besar Muhammadiyah dan PBNU beda sikap menyikapi polemik usulan tunda pemilu yang saat ini tengah menjadi bola panas di tengah masyarakat.

PP Muhammadiyah meminta para elite bersikap lebih arif serta mementingkan masa depan bangsa dan negara di atas kepentingan individu dan kelompok.

"Janganlah menambah masalah bangsa dengan wacana yang berpotensi melanggar Konstitusi. Sebaiknya para elite itu melihat langsung keadaan di masyarakat. Pahami keadaan dan perasaan mereka. Jangan hanya membaca hasil survei yang mungkin saja tidak akurat," ungkap Sekum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti kepada wartawan, Jumat (25/2).

Beda dengan Muhammdiyah, Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf meminta diadakan dialog terkait usulan penundaan Pemilihan Umum 2024 mengingat beragam persoalan yang dihadapi Indonesia.

"Ada usulan penundaan pemilu dan saya rasa ini masuk akal mengingat berbagai persoalan yang muncul dan dihadapi bangsa ini," kata Kiai Yahya, di Pondok Pesantren Darussalam di Pinagar, Minggu (27/2), seperti dikutip dari Antara.

Ia mengatakan saat ini banyak cobaan dan musibah terjadi tidak hanya di Indonesia, tapi juga di seluruh dunia, mulai dari pandemi COVID-19, banjir, serta gempa bumi.

"Kunci hadapi harus luwes dan ulet, supaya bisa mengatasi beban yang ada," tandasnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI