137 Warga Tewas, Presiden Ukraina Sedih Negaranya Ditinggal Sendirian Saat Diserang Rusia

Laporan: Samsudin
Jumat, 25 Februari 2022 | 11:05 WIB
Warga Ukraina sembunyi di stasiun kereta bawah tanah sebagai bungker saat serangan Rusia, Kamis (24/2)/AFP
Warga Ukraina sembunyi di stasiun kereta bawah tanah sebagai bungker saat serangan Rusia, Kamis (24/2)/AFP

SinPo.id - Rusia telah meluncurkan invasi skala penuh ke Ukraina, melepaskan serangan udara ke kota-kota dan pangkalan militer dan mengirim pasukan dan tank dari berbagai arah dalam sebuah langkah yang dapat menulis ulang lanskap geopolitik dunia.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pun melontarkan keluh kesahnya di tengah invasi yang dilancarkan Rusia. Pemimpin Ukraina pro-Barat itu merasa bahwa negaranya dibiarkan sendiri untuk memerangi Rusia setelah Kremlin melancarkan invasi besar-besaran.

Serangan Rusia tersebut telah menewaskan 130 orang di Ukraina pada hari pertama. Disisi lain, warga Ukraina juga terlihat berlindung di kereta bawah tanah Kyiv, menggunakannya sebagai tempat perlindungan dari bom di Kyiv, Ukraina, Kamis, (24/2).

"Kita ditinggalkan sendirian untuk membela negara kita," kata Zelensky dalam untuk publik yang disampaikan seperti dilansir kantor berita AFP, Jumat (25/2).

"Siapa yang siap bertarung bersama kita? Saya tidak melihat siapa pun. Siapa yang siap memberi Ukraina jaminan keanggotaan NATO? Semua orang takut," tambahnya.

Zelensky mengatakan bahwa 137 warga Ukraina, baik personel militer maupun warga sipil, telah tewas sejak awal serangan Rusia pada Kamis (24/2) pagi.

“Sebanyak 316orang lainnya terluka,” katanya.

Zelensky juga mengatakan bahwa "kelompok sabotase" Rusia telah memasuki ibu kota Kiev, dan mendesak warga kota untuk tetap waspada dan mematuhi jam malam.

Presiden Ukraina itu menambahkan bahwa dia dan keluarganya tetap di Ukraina, meskipun Rusia mengidentifikasi dia sebagai "target nomor satu".

"Mereka ingin menghancurkan Ukraina secara politik dengan menjatuhkan kepala negara," kata Zelensky.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI