Kritik Cak Imin Usul Tunda Pemilu 2024, Fadli Zon: Mari Jaga Siklus Demokrasi Yang Sudah Berjalan

Laporan: Ari Harahap
Kamis, 24 Februari 2022 | 14:17 WIB
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net
Politisi Gerindra, Fadli Zon/net

SinPo.id - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon menyoroti pernyataan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar yang mengusulkan agar Pemilu 2024 ditunda satu sampai dua tahun.

Fadli Zon menilai usulan seperti itu seharusnya tidak perlu disampaikan lagi. Terlebih, Pemilu 2024 sudah ada jadwalnya.

Lebih lanjut, saat ini menurutnya lebih baik menjaga siklus demokrasi yang sudah berjalan di Indonesia.

"Sudahlah. Enough is enough. Pemilu sudah ada jadwalnya 14 Februari 2024. Mari jaga siklus demokrasi yang sudah berjalan," ujar Fadli Zon dikutip SinPo.id dari akun Twitter pribadinya, Kamis (24/2).

Sebelumnya diketahui, Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengusulkan agar Pemilu 2024, diundur satu hingga dua tahun.

Atas usulannya itu, Cak Imin akan mengkomunikasikan mengenai usulan penundaan Pemilu tersebut kepada Presiden Joko Widodo hingga pimpinan partai politik.

“Semoga, usulan saya ini akan saya sampaikan ke teman-teman pimpinan partai, saya usulkan ke Pak Presiden, bagaimana apakah bisa? ya nanti kita lihat saja, apakah mungkin bisa diundur atau tidak. Ini usulan saya,” ujar Cak Imin kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan Jakarta, Rabu (23/2).

Menurutnya, usulan itu akhirnya terbesit setelah dirinya menerima masukan dari pelaku UMKM, para pengusaha dan para analis ekonomi dari berbagai Perbankan.

"Agar momentum perbaikan ekonomi ini tidak hilang dan kemudian tidak terjadi freeze (pembekuan ekonomi) untuk mengganti stagnasi selama 2 tahun masa pandemi,” katanya.

Selain itu, Cak Imin mengatakan menerima banyak masukan dari kalangan dunia usaha, terutama memasuki tahun 2022 sangat optimis melihat peluang ekonomi.

Wakil Ketua DPR itu menuturkan, nantinya akan banyak momentum-momentum ekonomi untuk recovery usai dua tahun pandemi Covid-19 yang tidak efisien, bahkan sebetulnya sejak 2021 telah dilakukan restarting ekonomi yang cukup baik.

“Mereka menyatakan bahwa 2022-2023 akan ada tren momentum-momentum perbaikan yang dahsyat dan akan ada peluang untuk bangkit lebih baik dibanding negara-negara mana pun,” tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI