Kejahatan Genosida di Myanmar, Komisi III DPR RI: Indonesia Tak Boleh Tinggal Diam!
Jakarta, sinpo.id - Aboe Bakar Al Habsy selaku Anggota Komisi III DPR RI, berikan tanggapannya terhadap kejahatan kemanusiaan pada etnis Rohingya yang masih berlangsung di Myanmar. Menurutnya, kasus ini harus mendapatkan perhatian dunia. Indonesia sendiri harus ikut ambil bagian dalam menjaga perdamaian dunia .
“Saya mengecam kejahatan kemanusiaan yang terjadi pada etnis Rohingya di Myanmar. Kejahatan genosida ini harus mendapatkan perhatian dunia. Indonesia tidak boleh tinggal diam, kita harus berperan aktif dalam menjaga perdamaian dunia sebagaimana amanat konstitusi,” paparnya.
Wakil Ketua Fraksi PKS ini juga mengatakan, bahwa Presiden Joko Widodo dapat menggunakan pengaruh Indonesia yang cukup besar di ASEAN. Hal tersebut guna mendorong penyelesaian kejahatan genosida di Myanmar.
“Presiden perlu menggunakan pengaruh Indonesia yang cukup besar di ASEAN. Hal ini harus dimanfaatkan untuk mendorong penyelesaian kejahatan kemanusian yang terus terjadi di Myanmar. Kerja sama regional dalam Asia Tenggara harus mampu melahirkan keamanan kawasan dengan mengedepankan nilai nilai kemanusiaan,” tuturnya.
Menurutnya, Presiden juga dapat menggunakan pengaruh kuat Indonesia di OKI. Melalui forum tersebutlah kita harus berperan aktif dalam menanggulangi kejahatan genosida di Myanmar dan juga dampaknya. Hal ini menjadi isu penting untuk OKI, karena etnis Rohingya yang selama ini ditindas adalah warga muslim. Kami menunggu peran aktif pemerintah Indonesia dalam kejahatan kemanusiaan ini.
“Peran aktif Pemerintah dalam persoalan ini di tunggu masyarakat, karena selama ini yang terlihat aktif dalam isu kemanusiaan Rohingya, mayoritas adalah NGO. Oleh karenanya peran politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif ditunggu masyarakat,” tutupnya.
