Sebanyak 7.631 Kendaraan Diputar Balik Imbas Ganjil-genap di Kota Bogor

Laporan: Bayu Primanda
Minggu, 20 Februari 2022 | 16:27 WIB
Suasana ganjil genap di Kota Bogor/net
Suasana ganjil genap di Kota Bogor/net

SinPo.id -  Penerapan kebijakan ganjil-genap di Kota Bogor terus diberlakukan. Tercatat, hari ini ada 7.631 kendaraan yang terdiri dari roda dua dan roda empat diputar balik karena pelat nomor tidak sesuai dengan tanggal hari ini.

"Dari enam titik pemeriksaan ganjil-genap di Kota Bogor, total ada 7.631 kendaraan yang diputar balik hari ini. (Perinciannya) 5.128 roda dua dan 2.503 roda empat," ujar Kasat Lantas Polresta Bogor Kota Kompol Galih Apria, Minggu (20/2).

Galih mengakui jika mobilitas masyarakat pengguna kendaraan hingga saat ini cenderung menurun dibanding pada pekan-pekan sebelumnya.

Hal itu disinyalir karena masyarakat mulai memahami dan patuh terhadap aturan ganjil genap yang ada di Kota Bogor.

"Penurunan angka kendaraan juga cukup drastis, yang biasanya memutarbalikkan lebih dari 10 ribu kendaraan, pada hari Sabtu kemarin tidak sampai 10 ribu. Ini berarti masyarakat sudah faham dan patuh terhadap aturan ganjil-genap," kata Galih.

Galih menduga, penurunan terjadi karena masyarakat mulai sadar akan penyebaran kasus Covid-19 varian Omicron yang sedang merebak di tanah air.

"Ada penurunan yang cukup drastis ya kendaraan yang akan masuk ke Kota Bogor, khususnya melalui Jalan Pajajaran dan SSA (Sistem Satu Arah). Penurunan ini juga didasari karena adanya peningkatan persebaran virus Omicron, baik di wilayah aglomerasi maupun kelompok wilayah Jabodetabek," ungkap dia.

Sebagai informasi, aturan ganjil-genap di Kota Bogor merupakan salah satu upaya menekan mobilitas warga dan wisatawan untuk menekan laju persebaran COVID-19, khususnya di Kota Bogor yang sejak dua pekan terus melonjak.

Diharapkan aturan ganjil-genap berdampak positif terhadap kesehatan masyarakat, khususnya di Kota Bogor.

"Ganjil-genap ini gerakan menahan diri satu hari agar tetap di rumah. Semoga aturan yang diberlakukan secara continue (terus menerus) ini berpengaruh kepada kesehatan dan persebaran virus Covid-19 tidak terus meningkat," tukas dia.

sinpo

Komentar: