Novi Amelia Bunuh Diri Diduga Akibat Depresi
SinPo.id - Aparat kepolisian sedang mencari motif di balik kasus bunuh diri model majalah dewasa Novi Amelia. Diketahui, wanita 34 tahun itu tewas bunuh diri setelah loncat dari lantai 8 Apartemen Kalibata City, Jakarta Selatan.
Sejauh ini, polisi masih menyimpulkan Novi Amelia diduga bunuh diri karena depresi.
Kanit Reskrim Polsek Pancoran Iptu Abdullah menjelaskan dugaan depresi itu berdasarkan keterangan beberapa teman Novi Amelia. Selain itu, ada catatan riwayat kesehatan mental yang diderita Novi Amelia hingga ia beberapa kali berurusan dengan aparat kepolisian.
"Kan bunuh diri karena depresi. Nah, depresinya kita kuatkan (pembuktiannya), karena notabene track record-nya kan begitu penyakitnya," kata Iptu Abdullah saat dihubungi, Kamis (17/2).
Kemudian, dugaan depresi juga diperkuat oleh keterangan salah satu teman korban yang menyebut bahwa Novi Amelia sempat menjalani pengobatan beberapa waktu lalu sebelum tewas bunuh diri.
"Keterangan temannya, dia belum lama habis berobat ke (RS) Kramat Jati," papar Abdullah.
Kini aparat kepolisian tengah mencari keterangan dan bukti yang menguatkan dugaan depresi sebagai penyebab yang mendorong model majalah dewasa tersebut nekat bunuh diri.
"Artinya, ini kan sudah depresi. Kita kuatkan depresinya ini apa. Betul nggak penyakit. Kan sudah jelas pendukungnya dari beberapa tahun lalu seperti itu. Nanti kita juga tanya keterangan teman korban," jelasnya.
Berdasarkan rekam jejak Novi Amelia, wanita 34 tahun itu sempat membuat heboh masyarakat beberapa tahun silam. Salah satunya saat dia berkendara ugal-ugalan dan menabrak tujuh orang di daerah Tamansari, Jakarta Barat, pada 2012.
Empat tahun berselang, Novi Amelia sempat diamankan petugas, karena dianggap mengganggu ketenteraman warga di daerah Tebet.
Informasi dalam artikel ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bagi Anda, pembaca, yang merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.
