Satu Warga Wonosobo Luka Berat Akibat Tanah Longsor

Laporan: Bayu Primanda
Kamis, 10 Februari 2022 | 18:54 WIB
Suasana pembersihan lokasi longsor/net
Suasana pembersihan lokasi longsor/net

SinPo.id -  Bencana tanah longsor yang terjadi di desa Parikesit, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah menimbulkan korban jiwa.

Berdasarkan laporan dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) peristiwa itu mengakibatkan satu warga luka berat

"Kejadian ini berlangsung pada Rabu sore (9/2), pukul 15.00 WIB, yang dipicu oleh kondisi tanah labil dan hujan lebat di sekitar wilayah pegunungan Dieng." kata Plt Kapusdatinkom BNPB, Abdul Muhari dalam keterangan tertulisnya, Kamis (10/2) 

Muhari menjabarkan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Wonosobo melaporkan warga yang mengalami luka berat telah dievakuasi oleh tim gabungan. 

Selain korban luka, BPBD setempat mencatat satu kepala keluarga terdampak akibat rumahnya rusak berat diterjang tanah longsor. 

Sedangkan kerusakan sarana fisik, sebanyak 8 meter badan jalan tertutup material longsor dan satu titik sarana irigasi terdampak. 

"Adapun lokasi terdampak di beberapa titik yakni di Desa Parikesit, Desa Kalilembu dan Desa Sikunang yang terletak di Kecamatan Kejajar." papar Muhari.

Merespons peristiwa ini, petugas gabungan dari BPBD, TNI, Polri, Basarnas, dinas terkait, beberapa organisasi relawan serta warga juga melakukan pembersihan material longsor di 3 titik pada ruas jalan terdampak. 

"Petugas BPBD serta dinas terkait melakukan pemantauan kondisi lapangan untuk mengantisipasi potensi bahaya susulan." ungkapnya.

Merujuk informasi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengenai wilayah potensi gerakan tanah bulan Februari 2022 di wilayah Kabupaten Wonosobo terdapat 15 kecamatan yang memiliki potensi dengan kategori mengengah hingga tinggi.

15 kecamatan tersebut antara lain Garung, Kalibawang, Kalikajar, Kaliwiro, Kejajar, Kepil, Kertek, Leksono. Lebih lanjut Mojotengah, Sapuran, Selomerto, Sukoharjo, Wadaslintang, Watumalang, dan Wonosobo.

Muhari menuturkan, daerah yang mempunyai potensi menengah yakni pada zona ini dapat terjadi gerakan tanah jika curah hujan di atas normal, terutama pada daerah yang berbatasan dengan lembah sungai, gawir, tebing jalan atau jika lereng mengalami gangguan. 

Sedangkan daerah yang mempunyai potensi tinggi jika curah hujan di atas normal, dan gerakan tanah lama dapat aktif kembali. 

"Oleh karena itu, diharapkan masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam menghadapi potensi bahaya hidrometeorologi." tukas dia.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI