Konflik Wadas, Pengamat: Masyarakat Dipertontonkan Sosok Ganjar Sebenarnya
SinPo.id - Respon tidak perlu ditakuti yang disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo terkait pengepungan warga Desa Wadas oleh aparat hukum dengan senjata lengkap patut disayangkan.
Sebagai gubernur, Ganjar seharusnya tidak membiarkan warganya dikepung aparat hukum dengan senjata lengkap. Sebab, warga Desa Wadas bukan rakyat yang melakukan tindak pidana yang membahayakan keamanan.
Demikian kata pengamat komunikasi politik M. Jamiluddin Ritonga kepada wartawan di Jakarta, Rabu (9/2).
"Warga Desa Wadas hanya mempertahankan hak kepemilikan tanahnya untuk kelangsungan hidup keluarganya," ujar Jamiluddin.
Jamiluddin mengatakan warga dalam kondisi seperti itu seharusnya mendapat perlindungan dari pemimpinnya. Sayangnya, Ganjar sebagai gubernur tidak melakulan hal itu.
"Ganjar justru tidak ngemong dan melindungi rakyatnya saat menghadapi masalah yang berkaitan dengan hajat hidupnya. Keberpihakan Ganjar kepada rakyat sama sekali tak terlihat," katanya.
Menurut akademisi Universitas Esa Unggul itu sikap Ganjar tersebut menghapus semua pencitraan dirinya selama ini. Ganjar yang dikesankan sosok yang dekat dan peduli rakyat tak terbukti sama sekali.
"Masyarakat dipertontonkan sosok Ganjar sebenarnya. Kepemimpinan Ganjar yang lemah justeru terlihat menonjol dalam kasus warga Desa Wadas," tegasnya.
Sebelumnya, Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo menegaskan tak ada yang perlu ditakuti usai sejumlah personel polisi dan TNI dikerahkan untuk mendampingi petugas BPN melakukan proses pengukuran di Desa Wadas, Purworejo.
Terkait hal itu, Ganjar mengaku sudah berkomunikasi dengan Komnas HAM. Dia menjelaskan tidak ada yang perlu ditakuti.
"Sudah kita bicarakan, Komnas HAM sudah kita undang, kita ngobrol juga sudah baik-baik. Ini hanya pengukuran saja kok jadi tidak perlu ada yang ditakuti," ujar Ganjar, Selasa (8/2).
"Kita sudah komunikasi bahkan waktu itu kita minta yang jadi host-nya Komnas HAM, jadi netral to. Sayang saja waktu itu tidak semua mau datang, jadi jangan khawatir, ada niatan baik, tidak akan ada kekerasan. Siapa pun tolong letakkan pada pondasi yang sama. Teman-teman mau ngukur, sehingga nantinya soft-lah semuanya," katanya.

