Seleksi Calon Anggota Komnas HAM, Begini Harapan Ketua Pansel Prof Makarim
SinPo.id - Para calon anggota Komnas HAM RI diharapakan memiliki terobosan untuk menyelesaikan kasus pelanggaran HAM berat masa lalu. Ini penting mengingat sejumlah kasus pelanggaran HAM berat masa lalu tak kunjung usai.
Harapan itu disampaikan Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Calon Anggota Komnas HAM RI, Prof Makarim Wibisono saat jumpa pers secara virtual, pada Senin (7/2).
"Kemampuan dalam maksimalkan kewenangan penyelidikan projustisia dan membuat terobosan untuk mendorong penyelesaian kasus pelanggaran HAM yang berat masa lalu," kata Makarim.
Selain itu, kata Makarim, para calon anggota Komnas HAM yang akan mendaftar diharapkan memiliki visi dan misi mengembangkan kelembagaan Komnas HAM yang strategis dan visioner.
"Kemudian, memiliki kemampuan dalam membangun relasi dan kerjasama yang baik sebagai upaya kemajuan hak asasi manusia," tegasnya.
Pemilihan calon anggota Komnas HAM RI ini dilakukan dengan parameter khusus, dalam hal ini terkait kapasitas integritas dan pengalaman di bidang Hak Asasi Manusia.
Untuk itu, seluruh lapisan masyarakat diharapkan dapat berpartisipasi secara aktif untuk memberikan masukan dan informasi sebagai bagian dari penelusuran rekam jejak para calon anggota Komnas HAM RI.
"Kami juga mengharapkan peran serta Bapak Ibu serta rekan rekan jurnalis dalam mengawal proses seleksi agar menjadi suatu proses yang transparan dan akuntabel," tandasnya.
Pendaftaran calon anggota Komnas HAM RI sendiri secara resmi akan dibuka mulai Selasa 8 Februari besok, hingga 8 Maret 2022.
Adapun, mengenai mekanisme pendaftaran telah disepakati Tim Pansel Komnas HAM melalui dua cara yaitu secara online dengan menggugah seluruh berkas persyaratan melalui portal www.komnasham.go.id/seleksianggota, lalu wajib mengirimkan dokumen fisik atau hardcopy via pos ke panitia seleksi calon anggota Komnas HAM dengan alamat kantor Komnas HAM RI Jakarta.
Terdapat enam tahapan yang akan dilalui para pendaftar yakni seleksi administrasi, tes tertulis objektif dan penulisan makalah, dialog publik, psikologi, tes kesehatan, dan wawancara.

