Bongkar Borok Dugaan Pasien Sengaja ?Di-covidkan?, Begini Cerita Dewan Pakar PAN

Laporan: Farez
Jumat, 04 Februari 2022 | 16:39 WIB
Dewan Pakar PAN bongkar dugaan pasien sengajad dicovidkan/ilustrasi
Dewan Pakar PAN bongkar dugaan pasien sengajad dicovidkan/ilustrasi

SinPo.id - Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN) meminta Kementerian Kesehatan (Kemenkes) untuk menjelaskan mengenai laboratorium yang beroperasi ada izin resmi mengenai akurasi tes PCR.

Itu berkenaan dengan Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo yang menyebut rekannya menjalani tes PCR dan dinyatakan positif Covid-19 di laboratorium yang tergolong baru, tetapi dinyatakan negatif saat tes PCR lagi di laboratorium yang berbeda.

"Sebetulnya yang pertama kali kita pertanyakan adalah ke Kemenkes. Sebab, laboratorium-laboratorium yang beroperasi ada izin resmi dari Kemenkes," tegas Ketua Fraksi PAN Saleh Partaonan Daulay kepada wartawan, Jumat (4/2).

Menurut Saleh, berkaca kasus yang dialami Dradjad Wibowo tersebut, tentu yang mesti dimintai pertanggungjawaban adalah Kemenkes karena berkewajiban melakukan pengawasan terhadap laboratorium-laboratorium yang ada di Indonesia.

"Apakah betul laboratorium itu sudah bekerja secara profesional seperti yang diamanatkan?" tegasnya.

"Ini penting mengingat laboratorium itu memungut biaya masyarakat. Kalau memungut biaya, lalu masyarakat dirugikan, tentu ini menjadi pertanyaan serius yang harus dijawab Kemenkes," imbuh Saleh.

Lebih lanjut, anggota Komisi IX DPR RI fraksi PAN itu menegaskan apabila laboratorium terkait terbukti secara sengaja memalsukan atau memberikan informasi tidak tepat atau salah, maka laboratorium itu harus ditutup.

"Selain laboratorium itu, tentu mereka harus mempertanggungjawabkan kesalahan itu. Kalau itu sengaja, ya, itu namanya sengaja menipu orang dan mencari keuntungan dari situ, mereka harus diperiksa oleh kepolisian," tandasnya.

Diketahui, ekonom senior yang juga Ketua Dewan Pakar PAN Dradjad Wibowo, menuturkan dirinya melakukan tes PCR lantaran rekannya ada yang dinyatakan Covid-19 pada tanggal 25 Januari 2022 setelah tes PCR.

Dradjad dikabari oleh sahabatnya itu lantaran sebelumnya mereka bertemu dua dari berturut-turut.

Mengingat sahabatnya tergolong orang yang disiplin protokol kesehatan, Dradjad memintanya untuk tes ulang di laboratorium lama yang terkenal sekaligus menjadi langganannya. Ternyata hasil tes PCR yang bersangkutan negatif.

"Saya juga harus tes PCR dan isolasi, pisah dari cucu dan keluarga. Ternyata saya negatif karena memang sahabat saya itu negatif," kata Dradjad.

"Tadinya saya diam karena berharap skandal di atas hanya kebetulan saja. Namun, setelah mendengar ada kejadian serupa, saya merasa wajib bersuara," imbuhnya menegaskan.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI