Diduga Hate Speech, Tagar ?Bersatu Laporkan Nicho Silalahi? Trending Twitter

SinPo.id - Beberapa hari ini nama aktifis Nicho Silalahi menjadi sorotan publik di media sosial. Ia diduga menyinggung wanita Kalimantan dengan menyebut dijual ke China dan kemudian dijadikan sebagai budak seks.
Pria yang bernama asli Nicholas Frans Giskos tersebut menuliskan hal itu di akun twitternya @Nicho_Silalahi. Dari cuitan itu tagar #BersatuLaporkanNichoSilalahi pun menjadi trending topic di Twitter.
“Saat hutan ditebang, banjir merendam rumah warga kurang lebih sebulan, perempuannya dijual ke China untuk dijadikan budak seks, anak-anak pada mati tenggelam di bekas galian tambang kalian pada diam, tapi saat ada yang mengatakan 'Tempat Jin Buang Anak' kalian demo. Sebenarnya kalian siapa?" cuit Nicho Silalahi dikutip SinPo.id, Kamis (3/2).
Diketahui, sebelumnya Nicho Silalahi menyindir orang-orang yang berdemo terkait pernyataan kontroversial Edy Mulyadi, yakni Kalimantan dianggap sebagai 'tempat jin buang anak'.
Nicho menyindir pedemo karena dinilai vokal menanggapi hal tersebut, tetapi bungkam dengan persoalan lain yang berada di Kalimantan. Dalam cuitannya, Nicho juga meyoroti permasalahan lain seperti penebangan hutan sampai kasus anak-anak yang meninggal di bekas galian tambang.
Pernyataan Nicho di media sosial itu mendapat kecaman berbagai pihak, dan membuat marah warga kalimantan yang tidak terima dengan tulisan tersebut.
Ruhut Sitompul dalam akun twitter @ruhutsitompul, pada Selasa, 1 Februari 2022, mengatakan, "Jenderal Polisi Bpk L Sigit Kapolri tolong kapan giliran Nicho Silalahi yang sudah memalukan Suku Batak Tapanuli ditangkap dan ditahan." tulisnya.
Politisi PDI Perjuangan itu meminta Kepala Polisi Republik Indonesia, Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo, segera menangkap Nicho Silalahi (@Nicho_Silalahi).
Selain itu, Komunitas masyarakat lintas etnis, terutama dari Suku Dayak dan Suku Batak juga melaporkan Nicho Silalahi sebagai pelaku hate speech di Direktorat Reserse dan Kriminal Polisi Daerah Kalimantan Barat, pada Rabu siang (2/2). Para pelapor mempersoalkan twitt Nicho Silalahi.
HUKUM 6 hours ago
HUKUM 1 day ago