Cak Imin Rentan "Dikudeta" Seperti Dulu "Mengkudeta" Gus Dur
SinPo.id - Absennya Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin dalam acara pengukuhan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) di Samrud, Kalimantan Timur, beberapa waktu lalu menjadi sorotan.
Menurut Direktur Eksekutif Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin, Cak Imin masih belum bisa lupa bahwa dulu dia pernah "mengkudeta" Gus Dur dari PKB.
Sedangkan Ketua Umum PBNU sekarang adalah Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya yang dia adalah loyalis Gus Dur.
"Kini ketika Gus Yahya jadi Ketum PBNU, ya masih punya pandangan politik yang berbeda dengan Cak Imin," kata Ujang kepada wartawan, Kamis (3/2).
Sementara itu, Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai, ketidakhadiran Cak Imin di pelantikan PBNU mempertegas anggapan publik bahwa memang ada disharmoni antara Cak Imin dan Gus Yahya.
Lebih mengkhawatirkan lagi, kata Dedi, jika situasi tersebut bersifat personal.
"Semisal adanya upaya mengkerdilkan Muhaimin dalam keluarga PBNU. Artinya, posisi Muhaimin di PKB bisa saja terancam (dikudeta)," kata Dedi.
Terlebih, masih kata Dedi, Gus Yahya mempunyai saudara kandung yang juga salah satu elite PKB yakni Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas yang sangat potensial bersiap menggantikan Cak Imin.
"Elite PKB yang punya kans menggantikan Muhaimin, yakni Yaqut Cholil Qoumas," demkian Dedi Kurnia.