Muhammadiyah Resmi Diakui Di Amerika Serikat, Berikut Beberapa Keuntungannya
SinPo.id - Organisasi Islam Muhammadiyah kini telah resmi menjadi organisasi yang diakui keberadaannya oleh Pemerintah Amerika Serikat (AS).
Ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) AS Arief Iswanto mengatakan pengakuan tersebut didapatkan setelah PCIM AS mengajukan diri dengan nama Muhammadiyah USA Incorporated, dan mengajukan lisensi lagi sebagai organisasi non-profit dengan beberapa lini bisnis.
“Jadi Muhammadiyah USA Inc itu adalah organisasi yang bersifat religius, charitable (sosial), cultural (budaya), educations (pendidikan), dan non-profit organization. Dan untuk membershipnya disini terbuka, kepada siapa saja yang mendukung program-program Muhammadiyah,” ujarnya dikutip dari muhammadiyah.or.id, Rabu (2/2).
Arief mengungkapkan, setelah resmi diakui oleh Pemerintah Amerika, PCIM AS mendapat beberapa keuntungan seperti bisa menjalin kerjasama secara resmi dengan pihak luar.
Lebih lanjut, PCIM AS juga dapat menggalang donasi untuk disalurkan kepada korban bencana bagi negara luar, termasuk Indonesia tanpa harus terbebani dengan biaya pajak.
“Jadi ketika kita resmi, dan melakukan pengumpulan uang itu menjadi tidak bermasalah. Dan itu harus punya organisasi resmi. Dan ketika uang terkumpul kita tidak terkena wajib pajak,” katanya.
Selain itu, Arief mengungkapkan, pihaknya juga mengajukan beberapa program yang akan dijalankan meliputi penyediaan informasi pendidikan untuk publik seputar Islam dan muslim di AS.
Serta PCIM AS juga memiliki grup diskusi atau yang lebih populer di dunia Islam disebut sebagai pengajian.
Pengajian rutin tersebut dilangsungkan secara daring, bisa diikuti melalui siaran zoom meeting maupuan YouTube Channel milik PCIM AS 'Muhammadiyah Amerika Serikat'.
Pengajian yang dimiliki oleh PCIM AS tersebut tidak hanya seputar keislaman, tapi juga mengkaji tentang life style seperti membahas tentang hobi, profesi, dan lain-lain.
Peserta tidak hanya mengikuti atau mendengar materi-materi yang disampaikan dalam pengajian, akan tetapi mereka juga akan diberikan tes untuk mengetahui tingkat efektifitas pengajian yang dilakukan.
“Jadi kita bikin juga sistem tesnya, sistem tesnya on line. Jadi setiap peserta akan mengerjakan tesnya secara on line, nanti akan log in dan menjalankan tes mandiri. Di akhir tes itu akan keluar hasilnya lulus atau tidak, kalau tidak kemudian mengulang lagi,” tandasnya.