Jokowi Minta Masyarakat Tak Perlu Panik Di Tengah Lonjakan Kasus Covid-19
SinPo.id - Peningkatan kasus Covid-19 di Indonesia di awal tahun 2022 harus tetap dihadapi dengan tenang. Disinyalir varian Omicron yang terkonfirmasi telah masuk ke tanah air jadi salah satu penyebab peningkatan pandemi tersebut.
Presiden Joko Widodo mengatakan penanganan varian Omicron ini harus berbeda. Ada sejumlah penyesuaian mengingat karakteristik dari penyebaran varian Omicron yang dinilai cukup cepat menular.
"Kita harus memperkuat bagian di hilir, sosialisasi, edukasi yang masif untuk masyarakat yang positif tanpa gejala, untuk melakukan karantina mandiri dengan konsultasi dokter secara mandiri di puskesmas, di faskes atau melalui telemedisin. Dan kemudian stok obat-obatan yang ada di apotek-apotek ini betul-betul harus dikontrol keberadaannya," ujar Jokowi kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas mengenai PPKM secara virtual pada Senin (31/1/2022)kemarin
Jokowi juga meminta agar para pihak terkait untuk melakukan pencegahan di enam provinsi yang menjadi penyumbang terbesar kasus Covid-19.
Namun demikian, Presiden Indonesia ke-7 itu meminta kepada seluruh masyarakat agar tetap tenang dan tidak panik. Setidaknya peningkatan 910 persen kasus Covid-19 di Indonesia tidak dibarengi dengan peningkatan angka kematian.
"Di bagian hulu saya minta dilakukan pencegahan transmisi lokal, terutama di enam provinsi yang menjadi penyumbang kasus aktif yang terbesar." ungkap Jokowi.
"Betul-betul harus dimonitor dengan ketat, tetapi juga masyarakat ditenangkan dan tidak usah panik, tapi harus tetap waspada. Kemudian juga disiplin protokol kesehatan bersama TNI dan Polri, terutama 3M yang masif dan juga pelacakan kontak erat. Ini seperti yang sudah kita lakukan," tukas Jokowi.

