Kritisi Guru Aniaya Siswa, PP IPM: Masih Banyak Cara Lain Yang Lebih Manusiawi
SinPo.id - Ketua Bidang Advokasi dan Kebijakan Publik Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Muhammadiyah (PP IPM) Mukhtara Rama menyoroti kasus pemukulan yang dilakukan oleh seorang guru kepada siswa SMP di Surabaya.
"Kekerasan dibidang pendidikan seperti ini tidak boleh terus menerus berulang. Siswa atau anak ini kan dilindungi secara hukum," ujar Rama dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu (30/1).
Rama mengatakan pihak sekolah perlu melakukan evaluasi dan menanyakan apa yang melatar belakangi guru tersebut sehingga memukul siswa itu.
"Sekalipun ada kesalahan yang dilakukan siswa, respon guru tidak layak seperti itu," katanya.
Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu juga menegaskan kasus pemukulan yang dilakukan guru terhadap seorang siswa ini telah menciderai citra pendidikan di Indonesia.
"Cara-cara kekerasan semacam ini sudah sangat tidak relevan untuk perkembangan karakter siswa dikemudian hari," tegas Rama.
Menurutnya, kekerasan semacam ini justru akan lebih banyak memberikan efek traumatis kepada siswa. Sehingga, hal ini yang akan menganggu siswa dalam melakukan aktifitas pembelajaran.
"Jika niat guru ialah menegur, tentu masih banyak cara lain yang lebih manusiawi untuk dilakukan," jelasnya.
Sebelumnya, sebuah video berdurasi tiga detik yang menayangkan kekerasan diduga seorang guru terhadap muridnya, viral di Surabaya. Aksi kekerasan tersebut diduga terjadi di sebuah sekolah di Surabaya.
Dalam video singkat itu, sempat terekam aksi dua murid yang tengah berdiri di depan papan tulis. Dengan memakai masker dan membawa semacam kertas, kedua murid tersebut tampak mendengarkan sesuatu.
Hingga tiba-tiba, seorang pria yang diduga sebagai guru, terlihat berdiri dan memukul seorang murid.
Rekaman video juga menampilkan guru laki-laki setengah baya itu mengucapkan kata yang tidak pantas sebelum akhirnya melakukan pemukulan.

