Saracen, Apa Itu?

Laporan:
Sabtu, 26 Agustus 2017 | 18:00 WIB
Foto: Istimewa
Foto: Istimewa

Jakarta, sinpo.id - Belakangan hari ini, sedang hangat ditelinga masyarakat atas sebutan Saracen. Kata tersebut mulai tersebar setelah Polisi berhasil menangkap tiga orang anggota sindikat penyebar ujaran kebencian yang mengandung konten SARA. Lalu Polisi malabelkan ketiga orang tersebut Saracen, lantas apa yang dimaksud Saracen dalam sejarahnya?

Dikutip dari berbagai Sumber, kata Saracen pertama kali dipakai pada awal masa Romawi Kuno untuk menyebutkan sebuah suku Arab di Semenanjung Sinai. Pada masa-masa berikutnya, orang-orang Kristen Romawi memperluas penggunaan kata ini untuk menyebut orang Arab secara keseluruhan.

Setelah agama Islam berkembang, terutama pada masa Perang Salib, istilah ini digunakan untuk menyebut seluruh muslim, kemudian disebarkan ke Eropa Barat oleh orang-orang Bizantium (Romawi Timur) dan Tentara Salib. Pada abad ke-18, seorang penulis dari Cambridge University, Inggris, bernama Simon Ockley, menulis tentang sejarah Saracen (The History of Saracens). Ockley hanya bercerita tentang orang-orang yang disebut sebagai Saracen.

“Awal mula kekaisaran Saracen diwariskan kepada kita oleh masa penulis-penulis Yunani,” tulis Ockley, yang pada bagian lain dia menyebutkan perlu ada penelitia lagi mengenai asal-muasal Saracen karena masih banyak hal yang diragukannya.

Secara umum, Ockley memaknai Saracen sebagai orang-orang Arab pengikut Nabi Muhammad. Ockley juga menceritakan tentang para Khalifah, misalnya kisah tentang Khalifah Usman yang juga disebutnya sebagai Saracen.

Di Inggris, tempat asal Ockley, orang Islam mulai tinggal dan menjalankan ajaran agamanya secara terbuka pertama kali pada abad ke-16. Kehadiran umat Islam di Inggris ini, akibat dikucilkannya Ratu Elizabeth dari Katolik Eropa oleh Paus Pius V, 1570. Pengucilan itu membuat Ratu Elizabeth bertindak di luar perintah Paus, yakni membolehkan umat Kristen berdagang dengan umat Islam, meski Paus melarangnya.

Sejak itu, banyak orang Inggris yang sebelumnya tidak tahu tentang Islam pun menjadi tahu, dengan menyebutnya sebagai kaum Saracen. Istilah ‘Islam’ maupun ‘muslim’ baru secara resmi diserap ke bahasa Inggris pada abad ke-17.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI