Arteria Effect! Pengamat Nilai Elektabilitas PDIP Akan Tergerus Di Jabar
SinPo.id - Pernyataan Politikus PDI Perjuangan Arteria Dahlan dinilai akan berpengaruh besar terhadap elektabilitas PDI Perjuangan di Jawa Barat.
Demikian disampaikan pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul M. Jamiluddin Ritonga saat dihubungi SinPo.id, Rabu (19/1).
"Peluangnya akan mempengaruhi elektabilitas PDIP akan sangat besar," ujar Jamiluddin.
Mantan Dekan Fikom IISIP Jakarta itu menilai pernyataan Arteria telah menimbulkan ketersinggungan warga Jawa Barat, khususnya etnis Sunda.
Jamiluddin mengatakan hal tersebut akan menjadi catatan tersendiri bagi warga Jawa Barat.
"Warga Jawa Barat akan mencatat ada kader PDIP mengeluarkan pernyataan yang menyinggung perasaan mereka," tandasnya.
PDIP Jabar Sesalkan Arteria Dahlan
Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono sendiri menyesalkan statement Arteria Dahlan. Ia mengtakan sudah melaporkan kondisi di wilayahnya ke DPP PDIP buntut ucapan Arteria Dahlan yang minta Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) dicopot gegara berbicara bahasa Sunda. PDIP juga turut meminta agar Arteria meminta maaf.
"Saya sudah laporkan ke DPP (PDIP). Karena Arteria ini anggota DPR RI legislatif ditingkat pusat, yang mempunyai kewenangan itu adalah DPP Partai," ucapnya, saat dihubungi, Rabu (19/1).
Ono menuturkan pernyataan Arteria tersebut menuai kontroversi. Bahkan, dia yang berada di Jabar mendapat banyak konfirmasi berkaitan dengan ucapan Arteria tersebut.
"Intinya saya sudah laporkan polemik yang terjadi di Jawa Barat, karena Arteri membuat statement seperti itu. Saya sudah laporkan meski belum tertulis," kata Ono.
Ono menyesalkan pernyataan yang diucapkan rekan sesama partainya itu. Dia meminta agar anggota DPR RI itu meminta maaf atas apa yang diucapkannya.
"Ya, seyogyanya memang saudara Arteria bisa menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada masyarakat Jawa Barat dan masyarakat Sunda di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan dengan permohonan maaf itu bisa meredakan polemik yang terjadi," tandas Ono.
Sebelumnya, Arteria Dahlan mendesak Jaksa Agung ST Burhanuddin mencopot seorang Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) karena menggunakan bahasa Sunda dalam rapat.
Desakan pencopotan Kajati yang rapat menggunakan bahasa Sunda, disampaikan Arteria Dahlan dalam Rapat Kerja Komisi III DPR RI dengan Jaksa Agung, Selasa (18/1).
Pernyataan tersebut keluar saat Arteria menyampaikan sejumlah masalah yang dihadapi masyarakat di Indonesia.
Salah satunya, dia menginginkan Kejaksaan Agung (Kejagung) bersikap profesional dalam bertugas.
"Ada kritik sedikit Pak JA (Jaksa Agung), ada Kajati, Pak, dalam rapat, dalam raker itu ngomong pakai bahasa Sunda, ganti Pak itu," ujar Arteria di dalam rapat.