Gubernur Banten 'Dicuekin' Walikota Tangsel Saat Meresmikan Tugu Pamulang

Laporan: Samsudin
Sabtu, 08 Januari 2022 | 16:06 WIB
Gubernur Banten Wahidin Halim selepas meresmikan Tugu Pamulang, Tangsel/ist
Gubernur Banten Wahidin Halim selepas meresmikan Tugu Pamulang, Tangsel/ist

SinPo.id - Gubernur Banten Wahidin Halim akhirnya meresmikan Tugu Pamulang yang berada di bundaran Universitas Pamulang, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), Sabtu, (8/1) usai direvitalisasi.

Informasinya, revitalisasi tugu Pamulang yang sempat diolok netizen mirip kandang burung hingga toren air itu menelan dana hingga Rp 700 juta. Namun mirisnya, saat diresmikan Gubernur Banten, Walikota Tangsel Benyamin Davnie maupun Wakil Walikota Tangsel Pilar Saga Ichsan tak nampak batang hidungnya.

Wahidin Halim sendiri sempat mempertanyakan keberadaan tuan rumah saat meresmikan Tugu Pamulang itu. Seperti diketahui, kehadiran Pemkot Tangerang Selatan dalam peresmian Tugu Pamulang hanya diwakilkan oleh Asisten Daerah (Asda) II bidang Ekonomi dan Pembangunan, Dandi Priyandana.

“WaliKota Tangerang Selatan, pak Asda yang mewakili. Saya tanya, pak Benyamin kemana sih? Udah beberapa kali saya belum bertemu,” tanyanya.

Mengaku bersahabat dengan Benyamin, Wahidin juga menjelaskan alasanya menanyakan keberadaan sosok yang dua periode mendampingi Airin Rachmi Diany sebagai wakil walikota itu.

“(Bertanya pak Benyamin kemana, red) Itu biasa sahabat saya kok, saya khawatir aja sakit, wajar saya nanya,” tuturnya.

Apakah Wahidin Halim tersinggung tanpa kehadiran Walikota Tangsel? Saat dikonfirmasi awak media, mantan Walikota Tangerang itu mengaku sama sekali tidak tersinggung dengan tidak adanya kehadiran Walikota-Wakil Walikota Tangsel.

“Tidak, tidak. Saya tidak tersinggung,” ujar WH singkat.

Sebelumnya, Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Arlan Marzan menerangkan, pembangunan Tugu Pamulang sendiri menghabiskan anggaran Rp700 juta.

Ia pun merinci anggaran tersebut. Sebanyak Rp200 juta untuk bagian struktur Tugu Pamulang, dan Rp500 juta dihabiskan untuk ornamen serta landscape.

“Pembangunan 2 bulan, Rp 700 juta, anggaran struktur Rp 200 juta, ornamen dan landscape Rp 500 juta,” ujarnya di Pamulang.

Arlan memaparkan, Tugu Pamulang sendiri didesain sesuai dengan motto Provinsi Banten ‘Iman dan Taqwa’ serta motto Tangerang Selatan ‘Cerdas, Modern, dan Religius’.

Hal itu terlihat dari adanya 6 tiang pada tugu yang menandakan ‘Rukun Iman’ atau tiang iman. Pada bagian atas tengah ada 5 baris ombak yang mengartikan sebuah buku dan 5 rukun Islam.

“Bentuk pilar Pamulang juga membentuk seperti perahu, yang berarti kejayaan maritim Kesultanan Banten pada masa lalu,” ungkapnya.

Dijelaskannya, di Tugu Pamulang disertai beberapa motif, yaitu motif Mandalikan yang berarti bijaksana kuat dan lembut rendah hati. Lalu ada motif Tumpal yang berarti penolak bala serta harmonis.

Pada bagian atas, ada motif melati yang berarti open minded, inklusif, dan menarik. Ada juga bentuk seperti buku disetiap pilar yang berarti 6 kitab hadist.

“Diatas ada gigi balang yang berarti semangat juang, energi, persistensi, dan Sinergi. Serta dipucuk ada titik konvergensi atau mahkota taqwa yang menunjukan Tauhid,” tutupnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI