Percantik Pasar Induk Kramat Jati, Dirut Perumda: Setahun Selesai
SinPo.id - Pemprov DKI Jakarta melalui Perusahaan Umum Daerah (Perumda) Pasar Jaya berencana merevitalisasi Pasar Induk Kramat Jati, Jakarta Timur. Ditargetkan proyek revitalisasi tersebut bisa rampung tahun ini.
Direktur Utama Perumda Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, terkait rencana revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati sudah disosialisasikan kepada para pedagang.
Para pedagang pun tetap bisa berjualan di lokasi sekarang tanpa harus pindah ke tempat penampungan sementara (TPS). Pasalnya, revitalisasi ini akan dilakukan secara bertahap.
Arief Nasrudin menegaskan, revitalisasi ini juga untuk pedagang, pembeli dan mereka yang beraktivitas di Pasar Induk Kramat Jati.
“Komoditas di Pasar Induk Kramat Jati berasal dari banyak daerah di Indonesia, kami ingin juga memberikan tempat yang nyaman bagi awak ekspedisi pengangkut komoditas pangan untuk beristirahat," ujarnya, kemarin.
"Targetnya, revitalisasi bisa selesai dalam satu tahun," tegasnya.
Manager Unit Pasar Besar (UPB) Pasar Induk Kramat Jati, Agus Lamun menambahkan, sosialisasi revitalisasi Pasar Induk Kramat Jati sudah dilakukan sejak 9 Desember 2021.
Pada tahap awal revitalisasi adalah bangunan grosir U-shape saja yang masa hak pakainya akan segera berakhir di 2024-2025.
"Kami juga sudah meminta mereka menentukan perwakilan agar lebih memudahkan dalam menyampaikan aspirasi. Kalau ada dinamika di lapangan itu wajar, kita akan cari solusi bersama untuk kebaikan semua," ungkapnya.
Agus menuturkan, revitalisasi pasar dengan luas sekitar 14,7 hektare tersebut memiliki tujuan yang baik, terutama untuk para pedagang itu sendiri.
Pasar Induk Kramat Jati sangat potensial menjadi destinasi wisata belanja. Terlebih, lokasinya tak jauh dari Taman Mini Indonesia Indah (TMII) yang banyak dikunjungi rombongan wisatawan dari berbagai daerah.
"Ada 4.508 tempat usaha dengan 1.666 pedagang eksisting di Pasar Induk Kramat Jati saat ini. Kalau pasar ini semakin bagus, bersih dan nyaman tentu tentu diharapkan pembeli merasa senang dan terus berbelanja di sini. Dampaknya, omzet penjualan dan kesejahteraan pedagang juga meningkat," demikian Agus.