Mayoritas Pemilih PDIP Ingin Ganjar Capres, Utut: Kita Tegak Lurus ke Megawati
SinPo.id - Temuan terbaru hasil riset Lembaga Survei Charta Politika Indonesia yang menunjukkan pemilih Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan cenderung memilih Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo sebagai Capres 2024.
Direktur Eksekutif Charta Politika, Yunarto Wijaya mengatakan, mayoritas pemilih PDI Perjuangan menginginkan Ganjar Pranowo sebagai capres. Yunarto bilang, jumlahnya mencapai 60 persen.
"PDI Perjuangan bisa dikatakan mayoritas 60 persen dari pemilih PDI Perjuangan itu menyatakan memilih Pak Ganjar Pranowo," ujar Yunarto saat merilis hasil survei secara daring ditulis Rabu (22/12/2021).
Menanggapi hal tersebut, Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPR Utut Adianto tidak ingin memberikan komentar apapun. Karena menurutnya, pihaknya tegak lurus mengikuti perintah dari Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri.
"Kita ini udah tegak lurus saja, ibu Ketua Umum sudah mengeluarkan surat 11 Agustus 2021 untuk tidak berkomentar," ujar Utut kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (22/12).
Lebih lanjut, Utut menyatakan bahwa fraksi PDI Perjuangan menilai survei nasional yang berkembang merupakan hak setiap warga negara yang memiliki konsentrasi di ranah tersebut.
Akan tetapi, keputusan mutlak fraksi PDIP adalah sepenuhnya urusan internal partai.
"Kalau survei kan hak orang. Metodologinya, teknik ngambil samplenya, randomnya, dari ini mana yang mau disampaikan. Kalau nanti kita, Ibu menunjuk A kita akan all out A," kata Utut.
"Itu kan survei, kita biarin aja kan hak orang. Tapi kami sebagai kader diperintah seperti itu kita jalankan," tegasnya.
Sebelumnya, Charta Politika membuat pilihan terhadap simulasi 10 nama berdasarkan pilihan partai politik, hasilnya 59,9 persen pemilih PDI Perjuangan memilih Ganjar. Elektabilitas politisi PDI Perjuangan lainnya, Puan Maharani, masih jauh tertinggal.
"Hanya 4,0 persen yang memilih Puan Maharani. Jadi ini PR Puan Maharani sangat besar untuk menaikkan elektabilitasnya menjelang 2024," ujar Direktur Eksekutif Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya dalam konferensi pers, Senin (20/12).

