Dua Kader Gerindra Adu Argumen Di Media, Dasco: Kita Selesaikan Secara Internal!
SinPo.id -Ketua Harian Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan pernyataan Politisi Gerindra Kamrussamad yang mempermasalahkan dukungan Ijtima Ulama kepada Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno merupakan pernyataan pribadi.
"Kami sudah sampaikan bahwa itu bukan sikap Partai, itu adalah person to person yang kemudian ada di media," ujar Dasco kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (20/12).
Dasco mengungkapkan pihaknya sudah mengingatkan kepada seluruh kader untuk tidak mempersoalkan dukungan Ulama kepada Sandiaga di media. Menurutnya, hal tersebut akan diselesaikan secara internal.
"Kami sudah ingatkan kepada kader-kader Kami untuk tidak membawa masalah masalah seperti itu lagi di media dan Kami akan selesaikan secara internal," tegasnya.
Sebelumnya, Anggota DPR RI Fraksi Gerindra Kamrussamad mengingatkan agar Forum Ijtima Ulama Jawa Barat tak buru-buru dalam mendeklarasikan Menparekraf Sandiaga Uno sebagai calon presiden (capres) dalam gelaran Pilpres 2024 mendatang.
Ia mengimbau agar kumpulan para tokoh agama itu untuk melakukan tabayun terlebih dahulu dan mendalami sosok Sandiaga Uno seperti apa aslinya.
"Kalau memilih figur sesuai Mas Sandi itu pilihan masing-masing, tapi apakah sudah tabayun? Tahu latar belakangnya? Bagaimana pola mencari nafkah selama ini? Bagaimana background keluarganya? Apakah sudah tabayun?" kata Kamrussamad dalam program Kompas Petang di Kompas TV, Sabtu (18/12).
Menanggapi perdebatan yang muncul, Sandiaga menegaskan ia masih fokus pada tugasnya sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.
Pria yang menjabat sebagai wakil ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu pun mengaku belum memikirkan Pemilihan Presiden 2024 meski ia menghormati dukungan yang diberikan oleh para ulama.
"Jadi itu tanggapan saya, saya fokus di pariwisata dan ekonomi kreatif, saya yakin, saat ini adalah saat yang paling penting untuk kita bersatu padu, jangan sampai kita terpecah belah, apalagi oleh isu politik yang masih sangat jauh dari sekarang," ujar mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta itu