Utamakan Vaksin Halal, Melkiades Laka Dukung Pernyataan Saiq Aqil Siradj

Laporan: Jihan Nabila
Sabtu, 18 Desember 2021 | 10:02 WIB
Wakil Komisi IX DPR RI?Melkiades Laka Lena/net
Wakil Komisi IX DPR RI?Melkiades Laka Lena/net

SinPo.id - Wakil Komisi IX DPR RI Melkiades Laka Lena memberikan respons positif terhadap pernyataan Ketua PBNU Haji Said Aqiel Siradj agar warga mengutamakan vaksin halal.

Ia pun meminta Menteri Kesehatan RI untuk mengambil langkah kebijakan secepatnya untuk penggunaan Vaksin yang halal dan bersih bagi umat Muslim dalam vaksinasi Booster yang rencananya akan dimulai pada awal Januari 2022.

Politisi partai Golkar itu menyampaikan bahwa kepentingan Umat Muslim di Indonesia harus benar-benar diperhatikan dan dilindungi. Apalagi saat ini sudah tersedia Vaksin Covid-19 yang sudah memiliki sertifikat 100 persen halal dan bersih.

“Tentu ini merupakan hasil pemeriksaan yang dikakukan MUI," kata Melki dalam keterangan tertulisnya kepada redaksi SinPo.id, Sabtu (18/12).

Masih menurut Melki, bahwa saat ini ada 2 merek Vaksin Covid-19 yang sudah mendapatkan sertifikat 100 persen Halal dan Bersih dari MUI dan sudah mendapatkan ijin EUA dari Badan POM RI serta sudah lulus uji Klinis untuk vaksin Booster, yaitu Sinovac dan Zivifax.

Kedua, Vaksin ini juga sudah dapat diproduksi dalam negeri, Sinovac di Pabrik Biofarma dengan kapasitas 240 juta dosis per tahun dan Zifivax diproduksi di PT. Biotis Pharmaceuticas Indonesia dengan kapasitas Produksi 360 juta dosis per tahun. 

“Apabila pemerintah benar-benar mau mengoptimalkan penggunaan vaksin yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia yang mayoritas Muslim, maka cukup menggunakan 2 merek ini, sekaligus memanfaatkan produksi dalam negeri vaksin nusantara dan vaksin merah putih untuk booster masyarakat Indonesia,” tandasnya. 

Menurut dia, Vaksin impor yang kategori halal dan vaksin dalam negeri bisa dipakai oleh semua kalangan dengan berbagai latar belakang. Sedangkan vaksin Covid-19 merek lain yang tidak halal bisa digunakan dan diberikan kepada masyarakat Non Muslim.

“Sehingga penggunaan vaksin dilakukan sesuai dengan kondisi dan keyakinan dan tidak menimbulkan kecemasan baru didalam masyarakat," demikian Melki.

Sebelumnya, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siroj mengimbau umat Islam agar mulai saat ini menggunakan vaksin Covid-19 yang halal. Imbauan kepada umat Islam dan secara khusus kepada warga nahdliyin itu disampaikan sejalan dengan terbitnya sertifikasi Majelis Ulama Indonesia (MUI).

“Kepada seluruh umat Islam di manapun berada, khususnya warga Nahdliyin, agar menggunakan vaksin (Covid-19) yang halal, yang dijamin 100 persen halal dan suci,” ujar Said, Jumat (17/12).

Pendiri Pondok Pesantren Kiai Haji Aqiel Siroj (KHAS) Kempek itu menyatakan, kehalalan vaksin yang saat ini tengah digencarkan dilaksanakan pemerintah sangat penting bagi umat Islam. Sebab berkaitan langsung dengan tingkat keimanan umat secara langsung dengan Allah SWT.

 “Jangan sampai kita menggunakan vaksin yang tidak halal, atau mengandung babi, yang pasti akan masuk ke dalam tubuh kita, dan itu akan sangat panjang dampaknya. Bagaimana salat kita, bagaimana ibadah kita, kecuali dalam keadaan darurat,” katanya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI