Jubir Demokrat: Presidential Threshold Sudah Tidak Relevan, Harusnya Nol Persen
SinPo.id - Presidential threshold atau ambang batas pencalonan presiden dinilai sudah tidak relevan lagi diterapkan untuk saat ini.
Demikian kata Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra dikutip oleh SinPo.id pada akun Twitter pribadinya @Herzaky__MP, Kamis (16/12).
"Kami berharap demokrasi Indonesia tidak didegradasi lebih jauh dngan adanya presidential threshold," ujar Herzaky.
Dia mengungkapkan dukungan untuk mengembalikan demokrasi Indonesia kepada relnya. Caranya dengan mengajukan penghapusan ambang batas Presiden.
Sementara itu, Ketua Dewan Kehormatan Partai Demokrat Hinca Pandjaitan mengungkapkan semenjak Pemilihan Umum (Pemilu) yang lalu pihaknya telah mengkampanyekan terkait Presidential threshold tersebut.
"Saya kira berdemokrasi dan pesta demokrasi di 2024 dengan pasangan yang lebih banyak menjadi kebutuhan, harapan, keinginan kita semua," ujar Hinca kepada wartawan di Komplek Parlemen Senayan, Jakarta, Kamis (16/12).
Anggota Komisi III DPR itu menilai urgensi presidential threshold sudah tidak ada ketika Pemilu dilaksanakan secara serentak.
"Dari awal kita sudah bilang kan. Saya, Pak SBY juga sudah bilang masih 0 persen,” tegas Hinca.

