Jokowi Bangga Gamelan Ditetapkan Sebagai Warisan Budaya Tak Benda Oleh UNESCO
SinPo.id - Sidang UNESCO sesi ke-16 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage di Paris, Perancis, pada Rabu (15/12), memasukkan Gamelan ke dalam daftar Intangible Cultural Heritage atau Warisan Budaya Takbenda (WBTB) UNESCO.
Gamelan resmi menjadi Warisan Budaya Takbenda Dunia dari Indonesia yang ke-12.
“Kabar baik hari ini datang dari kantor pusat UNESCO di Paris. Badan PBB itu menetapkan gamelan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (Intangible Cultural Heritage) UNESCO,” cuit Presiden Jokowi dalam akun Twitternya, Kamis (16/12).
“Indonesia akan terus melestarikan gamelan melalui pendidikan, festival, pertunjukan, dan pertukaran budaya,” tambahnya.
Atas penetapan itu, Jokowi juga mengaku bangga karena Gamelan sudah jadi bagian kehidupan sehari-hari rakyat berbagai daerah di Indonesia yang terus dipelajari, dikembangkan dan diwariskan dari generasi ke generasi.
“Gamelan juga memberi inspirasi dan pengaruh terhadap musik dunia,” imbuhnya.
Menurut Jokowi, Gamelan menjadi Warisan Budaya Tak Benda Indonesia ke-12 dalam daftar WBTB UNESCO setelah wayang, keris, batik, pendidikan dan pelatihan batik, angklung, tari saman, noken, tiga genre tari tradisional di Bali, seni pembuatan kapal pinisi, tradisi pencak silat, dan pantun.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim menyampaikan kegembiraan dan rasa bangga atas capaian di bidang kebudayaan yang diperjuangkan sejak tahun 2019 tersebut.
"Ini adalah capaian kita sebagai bangsa Indonesia yang tumbuh dalam keragaman budaya," kata Nadiem sebelumnya.
Menteri Nadiem menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya terhadap upaya pelestarian Gamelan yang dilakukan berbagai pihak sejak lama.
"Terima kasih kepada para pelaku budaya tradisi, khususnya pegiat gamelan yang terus semangat melestarikan dan memajukan kebudayaan Nusantara," tuturnya.
Gamelan, kata Menteri Nadiem, telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Indonesia dan terus diwariskan dari generasi ke generasi sampai hari ini.
"Capaian ini adalah pengingat kita untuk terus bergerak serentak mewujudkan Merdeka Berbudaya," ajaknya.

