Said Aqil Sebut Kelompok 212 Punya Tujuan Politik Atas Nama Agama Islam

Laporan: Azhar Ferdian
Senin, 13 Desember 2021 | 23:50 WIB
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj/Net
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj/Net

SinPo.id - Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Kiai Said Aqil Siradj menolak tegas lahirnya kelompok 212 yang dikaitkan dengan kebangkitan Islam. Kiai Said menilai, kelompok tersebut memiliki tujuan politik yang mengatasnamakan agama Islam.

"Kalau menurut saya itu bukan, bukan kebangkitan Islam bagi saya. mengapa? karena jelas tujuannya politik yang mengatasnamakan agama," ucapnya dalam tayangan video yang diunggah akun YouTube TVNU berjudul "Gagasan Kiai Said Menuju Muktamar NU", Peci dan Kopi pada Senin (13/12).

Menurut Kiai Said lahirnya kelompok 212 merupakan tantangan luar biasa. Apalagi, ada sebagian dari Nahdliyin yang menganggap kelompok 212 merupakan kesempatan kebangkitan Islam. "Sebagai contoh menghadapi 212 itu luar biasa bagi saya, luar biasa kerasnya tantangan itu. Ada sebagian dari NU juga katanya itu kesempatan kebangkitan Islam," ujarnya.

Walaupun banyak orang yang bersuara mengenai kelompok 212. Namun dirinya merupakan orang yang secara tegas dan terang-terangan menolak kelompok tersebut. "Satu-satunya orang yang bersuara keras bersuara terang-terangan menolak 212 adalah saya. Barangkali yang menolak banyak tetapi yang berprinsip yang dengan ucapan yang jelas terang adalah saya," katanya.

Said mengatakan, alasan kelompok 212 bukanlah pergerakan Islam sebab kelompok tersebut hanya menggunakan masjid sebagai tempat tidur dan malah melaksanakan salat di lapangan. "Karena itu bukan kebangkitan Islam bukan pergerakan Islam, Li I'lai Kalimatillah bukan, kenapa? karena tidurnya di masjid, salatnya di lapangan. Tidurnya di masjid sebagai tempat tidur, menunggu salat Jumat di lapangan, itu yang tidak benar menurut saya," tuturnya.

BERITALAINNYA
BERITATERKINI